Kenapa Aku Menulis?
Bismillah
Allohumma shalli ‘ala Muhammad, amma ba’du
Kali ini aku ingin sharing kenapa
aku suka menulis, di blog khususnya
1. bukan hobi, tapi iseng
Ehmm… aku ga tau sih hobinya apa, yah yang
penting melakukan sesuai kesenangan/mood yang tentunya tidak bertentangan
dengan hukum.
Sebenarnya aku membuat blog, sudah lama
kalau tidak salah dari tahun 2010, ketika itu masih SMA. Ya menulis ala
kadarnya, karena belum menemukan passion, hanya sebatas iseng, akhirnya
tidak bertahan lama. Vakum sampai bertahun-tahun, bahkan sampai lupa nama blog
apalagi paswordnya.
2. Penasaran tingkat tinggi
Dulu ketika di pesantren, kami mengaji
berbagai kitab klasik. Di situ, tertera penulis-penulisnya dengan huruf arab.
Ada Imam Ghazali, Ibnu Katsir, Az Zarnuji, aku penasaran sangat dengan mereka.
Bahkan sering aku mendengar nama-nama Imam Syafi’I, Imam Malik, Imam Bukhari
dan sebagainya.
Di pikiranku berkecamuk.
Siapa mereka?
Siapa penulis kitab-kitab ini?, dimana
mereka?, kenapa kitab-kitabnya menjadi bacaan wajib kami di pesantren.
MASYA ALLOH….
Setelah mendapat mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam, dan membaca bukunya Samsul Nizar, Alloh memberikan jawaban
dari rasa penasaranku.
Siapa mereka?
Mereka adalah orang-orang Islam yang sangat
hebat, mereka hidup di masa kejayaan Islam antara tahun 700 M-1000M, pada masa
Dinasti Umayah dan Abasyah.
Kenapa nama mereka namanya sampai pada kita
sekarang 2019M? bahkan
hampir setiap tempat di muka bumi ini selalu menyebutkan namanya, selain nama
Nabi Muhammad SAW, banyak yang menyebutkan Imam Syafi’I, Imam Bukhari, dst.
Kenapa?
MASYA ALLOH,,,
Karena Alloh memberikan keberkahan melalui
tulisan mereka. Mereka memang telah meninggal ribuan tahun lalu, tapi tulisan
mereka selalu dibaca oleh setiap estafet perubahan zaman, sekarang 2019,
mungkin juga akan terus dibaca sampai 200.019 M kelak, wallahu a’lam
Makanya, ketika Rasulullah bilang, “panjang
umur”, ada ulama yang menafsirkan biarpun orangnya telah meninggal, namanya
selalu harum dikenal.
3. ingin meninggalkan sesuatu, sebelum
akunya meninggal
Dari alasan no.2 di atas, aku menginginkan
agar kelak ketika aku sudah meninggal, namaku selalu dikenal. Bukan untuk
mencari popularitas, tapi aku ingin didoakan agar Alloh mengampuni dosa-dosaku
saat sudah di alam kubur.
DEMI ALLOH, aku pasti akan mati!
Tapi aku tidak bisa meninggalkan apa-apa,
amalanku terlalu sedikit dibanding dosa-dosaku. Maka dari itu, aku menulis
di blog ini sebagai bekal sebelum aku masuk alam kubur. Aku berusaha
menulis yang bermanfaat, agar ketika kamu mengamalkan, aku mendapatkan bagian
pahala dari mu, dan tolong doakan aku, bisa jadi ketika kamu sedang baca
ini, aku sudah di alam kubur, plis, aku mohon… mohonkan ampunan Alloh untukku.
Sebagai contoh, aku berusaha setiap
tulisanku, selalu diawali BISMILLAH dan shalawat. Kenapa?
Bukankah Rasulullah menasihati kita, orang
yang membaca 1 huruf Al Qur;an akan dibalas 10 rahmat? Bismillah ada 6 huruf,
jadi setiap orang yang membaca tulisanku, jika minimal hanya membuka dan
membaca basmallah saja, maka aku mendapat 60 rahmat Alloh.
Itu baru 1 artikel, anggaplah setiap hari
artikel yang kit abaca ada 5, jadi 60 x 5 yaitu 300 Rahmat Alloh.
Itu baru 1 orang yang membaca, sedangkan
blog bisa diakses oleh siapapun. Anggaplah 1 hari diakses/dibuka 10 orang,
maka 300x10 yaitu 3.000 Rahmat Alloh,
itu PER HARI!
Coba kalau dikalikan 1 bulan. 1 tahun, 10
tahun bahkan kalau Alloh menghendaki, tulisan kita bisa diakses selama-lamanya,
MASYA ALLOH,, kita bisa bertaburan rahmat Alloh.
Kita jangan hanya cerdas menghitung penghasilan
dunia, tapi juga cerdas dalam menghitung penghasilan akhirat.
3. karena aku tidak/belum bisa menulis
Kenapa aku nulis di blog?, yak arena aku
belum bisa nulis. Maksudnya nulis sebagaimana penulis professional. Saya belum
bisa nulis buku, nulis jurnal, nulis di media massa, atau bahkan nulis novel.
Sudah pernah coba sih, tapi qadarullah belum ada 1 pun yang bersedia
menerbitkan.
Sedih si… daripada putus harapan, lebih
baik cari jalan lain deh, yaitu nulis di blog sendiri. Tidak ada terikat
aturan-aturan kepenulisan, bebas menentukan gaya penulisan bahkan content.
Yah.. tetap aku bermimpi untuk bisa menjadi
penulis professional, yang tulisanya terbit dalam bentuk buku, jurnal atau
media massa. Do’akan yah…
4. ingin menebarkan manfaat seluas-luasnya
Ada beberapa momen, dimana aku ga menyangka
sekali, ternyata tulisanku di blog dibaca oleh banyak orang, dan mendapat
komentar-komentar positif. Momen yang paling berkesan yaitu:
1. tulisan dengan judul NEKAD DEMI AKAD
Tulisan dari kisah nyataku sendiri, tentang
bagaimana perjuanganku dalam menikah. Tanggal 3 Mei 2018 nikah, tanggal 16 Mei
2018 ku tulis ceritanya. Dan MASYA ALLOH, 1 hari itu dibaca sekitar 600 kali.
Ini tulisan seolah menjadi tulisan pertama
yang menjadi loncatan besar dalam menulis blog, bagaimana tidak?, setelah vakum
bertahun-tahun, tiba-tiba tulisan itu mendapat sambutan luar biasa.
Apalagi, temanku Musabbiqul Fikri (barakallhu
fih), mengatakan sesuatu yang menjadikan semangatku semakin membara, dia
berkata “di zaman sekarang dakwah lebih mudah, tidak harus berbicara dengan mic
di depan ratusan orang, tapi berdakwah dalam sebuah tulisan, bisa dibaca
oleh ratusan, ribuan orang bahkan bisa dibaca kapanpun”
2. tulisan dengan judul AKHIRNYA AKU JADI PNS
Tulisan ini berkisah tentang bagaimana
proses aku awal pendaftaran CPNS 2018, sampai akhirnya secara resmi mendapatkan
SK CPNS 2019.
Alhamdulillah…. Ini menjadi tulisan
tersukses yang di antar tulisan lain. Bagaimana tidak?, saya menulis 27 April
2019, saat dicek sebulan berikutnya pada 27 Mei 2019, sudah dibaca sekitar 6000
kali!. Allohu Akbar
Tulisan ini tidak berhenti di situ, pada
tanggal 14 November 2019, dalam 1 hari, dibaca sekitar 3.500!! Allohu Akbar!
Dalam sehari!
Dan sampai hari ini, tulisan itu sudah
dibaca 22.000 kali.
ALHAMDULILLAH,,, semua itu bukan aku
yang hebat, tapi Alloh yang memudahkan.
Terimakasih kepada kamu yang sudah membaca
tulisanku, semoga Alloh menghadiahkanmu keistiqomahan dalam beriman dan
berislam.
Mari menulis sesuatu yang akan menjadi
tambahan timbangan amal kita, jangan sampai menulis sesuatu yang mendatangkan
murka Alloh.
Wallohu a’lam
Balai Diklat Banyumas, 3 Desember 2019
Ditulis saat di sela-sela DIKLATSAR CPNS
2019
Ngubaidillah al faqir