Alhamdulillah! Wisuda S2
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Tepat hari sabtu tanggal 16 November 2019,
aku diwisuda di Hotel Mexolie, Kebumen. Ini merupakan wisuda kedua, setelah
2016 wisuda S1. Wisuda kali ini, sangat berkesan dibanding
sebelumnya. Karena wisuda kali ini, banyak sekali nikmat Alloh yang
mengejutkan, antara lain :
1.
Full beasiswa
Dulu
aku bermimpi bagaimana caranya biar S2, bahkan aku mempunyai sebuah
pilihan setelah wisuda S1, yaitu nikah/S2/kerja?. Di tulisan sebelumnya
telah diceritakan bagaimana aku mendapatkan beasiswa S2/Pascasarjana (klik disini). Alhamdulillah beasiswa yang didapatkan sesuai sekali dengan yang
kudoakan dan kuimpikan. Yaitu dari pertama kali kuliah S2 sampai wisuda, 100% tidak membayar sepeserpun, bahkan diberi uang saku, uang kos dan
uang buku. Alhamdulillah.
2.
Menggandeng istri dan anak
Saat
memasuki semester awal, aku bermimpi “kelak ketika wisuda, aku ingin
menggandeng istri dan menggendong anak”.
Yahh…
itu mimpi jiwa jombloku di siang hari. Bagaimana tidak? Saat itu belum
punya calon istri. Bukan pacar, ya aku berusaha menghindari pacaran, karena
kata ustadz hal itu dosa. Ya, jadi resikonya aku berjuang dari pintu-ke pintu
untuk menawarkan diri sebagai suami dan menantu. Sudah diceritakan di tulisan “Nekad demi Akad”.
Alhamdulillah,
Allohu Akbar, Alloh
akhirnya mewujudkan impianku. Wisuda menggandeng istri sholeha dan mujahid kecil
yang soleh dan imut.
3.
PP Bandung-Kebumen, Kebumen-Bandung
Aku
menikah dengan orang Bandung Barat, sedangkan aku kuliah di Kebumen, Jawa
Tengah. Ya, mau tidak mau harus Pulang Pergi Bandung-Kebumen. Alhamdulillah,
ada Kereta Api Indonesia dengan Kutojaya Selatannya yang sangat murah yaitu
62.000. bisa ke Kebumen untuk kuliah di hari Ahad dan senin, lalu balik
lagi ke Bandung.
Sedihnya
itu kalau kehabisan tiket, kalau tidak membeli tiket lain kereta, kadang juga
naik bis Budiman, lebih mahal tentunya, jadi mempengaruhi anggaran.
4.
Lulus tercepat
Salah
satu rencana/doa/mimpi terkuatku saat kuliah S2 dulu, yaitu aku harus lulus pada
waktu yang tepat, bahkan tercepat.
Saat
itu di bulan Juli 2018, memasuki libur semester 2. Yaa, pada umumnya yang
namanya libur panjang, saatnya liburan sungguhan. Tapi tidak berlaku bagiku,
justru waktu libur panjang saat itu, aku gunakan untuk mengumpulkan uang dengan
menjadi Ojek Online (OJOL), di sela-sela itu, aku mencicil Proposal Tesis.
Bahkan aku menulis sebuah dateline dari penyusunan
tesis sampai akhirnya wisuda. Tulisan itu di sticky notes, lalu
kutempelkan di tembok.
Aku
membuat dateline, Juli - Agustus - September - Oktober - November - Desember2018 - Januari2019 - Februari - Desember2019.
Targetku
begitu memasuki perkuliahan di semester 3 di bulan Oktober, aku harus sudah
selesai Proposal Tesisnya, dan Alhamdulillah selesai beneran. Ketika sudah
masuk kuliah, aku menemui Kepala Prodi, Dr. Eliyanto, M.Pd. aku bilang kalau
proposalku sudah selesai dan subhanalloh, beliau hampir memutuskan
harapanku. Beliau bilang yang intinya, “ya tidak bisa menyusun proposal
sekarang mas, harus kuliah Metodologi Penelitian dulu”.
Aku pun
tertunduk lesu, Bagaimana tidak, dateline yang kubuat hampir beliau
runtuhkan. Aku pun tetap kembali ke kesibukan seperti biasanya, yaitu kuliah di
semester 3. Alhamdulillah Alloh berkehendak lain, ketika kuliah
Metodologi Penelitian, saya mengajukan Proposal Tesis ke Dr. Azam Syukur
Rahmatullah,S.H.I.,M.Si. setelah melalui tahapan pengecekan, akhirnya beliau
ACC di cover depan, lalu aku mengajukan ke Kepala Prodi, dan langsung mendapat
acc.
Artinya?
Proposal
Tesisku menjadi proposal yang tercepat. Seketika aku langsung memulai penelitian
sebagaimana judul tesisku. Kalau tidak salah, di sela-sela penyusunan tesis di
bulan Desember 2018 aku mendatangi Kepala Prodi lagi, tanya kapan
sidang/yudisium/munaqasah nya? “ya, paling cepat di bulan mei”
Dan
lagi, aku tertunduk lesu, karena dateline ku yudisium di bulan Februari.
Aku pun seperti tidak semangat lagi menyusun tesis, karena buat apa aku
cepet-cepet menyusun tesis sedangkan yudisiumnya aja di bulan mei 2019. Tapi
aku tetap berharap ke Alloh dalam rencana terbaik-Nya. Bulan desember 2018
berganti Januari 2019, AllohuAkbar, di awal bulan Februari 2019 aku
mendapat pesan WhatsApp dari Kepala Prodi, yang intinya “mas, cepat
selesaikan tesisnya. Besok sidang tanggal 9 Februari”
Masya
Alloh, la quwwata illa billah. Aku
pun kaget, what???. Antara senang dan sedih, senangnya dateline/impianku
hampir terwujud, sedihnya tesisku belum 100% selesai, karena rencana
yudisiumnya bulan mei. Seketika aku langsung ngebut menyelesaikan tesis. Dan Alhamdulillah,
tepat di tanggal 23 Februari 2019 aku yudisium dan RESMI LULUS S2
tercepat!, karena itu gelombang pertama, jadi S2 tertempuh 1,5 tahun, yang seharusnya 2 tahun
5.
Cumlaude
Ketika
kuliah sampai wisuda S1, aku belum paham apa itu cumlaude. Ya juga
tidak terlalu kepo, yang penting lulus tepat waktu. Tapi aku sering
membaca dan mendengar orang wisuda dapat predikat cumlaude, jadi penasaran, kulihat ijazah S1ku, dan betul ada kategorinya. Ternyata cumlaude
atau sangat memuaskan itu, ketika IPK 3,55 sampai 4,00. Yaah, berarti S1
aku tidak cumlaude, karena IPK 3,43.
Dari
situ, aku bermimpi, kalau S2 harus cumlaude.
Berbagai
cara aku lakukan, dari berdoa kepada Alloh untuk menjadi lulusan terbaik, berusaha
selalu aktif di kelas. Dan Alhamdulillah AllohuAkbar, wisuda S2 aku
mendapat predikat cumlaude dengan IPK 3,78.
6.
Sudah menjadi ASN
Di
bulan September 2018 aku mendaftar CPNS, di bulan Oktober ketika mau tes SKD di
Gedung Satria Purwokerto, aku bertemu dengan seseorang. Saat itu juga menghayal,
bermimpi dan mengatakan ke mereka, “kang, aku membayangkan ketika wisuda
besok, aku sudah menyandang sebagai PNS”.
Alhamdulillah
AllohuAkbar, Alloh
mewujudkan hal itu, ketika wisuda aku sudah mempunyai NIP 19930713 201902 1
005. ceritanya klik di sini
Demikian kisah WISUDA S2
Dari situ, bisa diambil hikmah
- Libatkan Alloh di setiap keputusan yang kita ambil
- Jangan bersedih jika kita sekarang sedang mengalami kesusahan, Alloh berjanji INNA MA’AL ‘USRI YUSRA (setiap ada kesusahan pasti ada kemudahan),
- Alloh berfirman dalam hadits Qudsi “saya berada di prasangka hambaku”. Jadi kita harus selalu berusaha berprasangka baik kepada Alloh, bahwa semua yang terjadi pada diri kita adalah terbaik menurut Alloh, yang terpenting
- Kita selalu berusaha menghindari apa yang dibenci Alloh, seperti RIBA, menginggalkan solat dll
- DREAM/MIMPI, setelah berbaik sangka kepada Alloh, lanjutkan dengan mimpi yang tinggi.
ALHAMDULILLAH
Terakhir saya doakan Anda semoga Alloh
selalu memberikan hidayah iman dan Islam, sehingga sukses dunia dan akhirat
Wallohu a’lam
Banyumas, 18 November 2019
Ngubaidillah al
faqir