Setelah Shalat 5 waktu,
makanya jangan pernah meninggalkan dengan
sengaja, setelah solat memintalah kepada Alloh tentang kriteria pasangan yang
kamu inginkan, bahkan sebutkan waktunya.
Yakinlah Alloh Maha Mendengar
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab.
جَوْفَ اللَّيْلِ اْلآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ
الْمَكتُوْبَاتِ
“Di pertengahan malam yang akhir dan
setiap selesai shalat fardhu”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’awaat 13/30].
Waktu Sahur / Tahajud / sepertiga malam
terakhir, makanya selalu berusaha untuk bangun tahajud
Ini lah yang menjadi kebiasaan Rasulullah,
sahabat-sahabatnya, para ulama bahkan orang-orang muslim yang sukses dunia
akhirat (insya Alloh), selalu membiasakan tahajud
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِى اللَّيْلِ لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا
رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Di malam hari terdapat suatu waktu yang
tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah berkaitan dengan dunia dan
akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa
yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR.
Muslim no. 757)
Antara azan dan iqomah
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ
وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak
adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR.
Ahmad, 3: 155
Antara dua khutbah, ini
yang biasanya dilupakan. Berdoalah
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, “ ’Abdullah bin ‘Umar bertanya
padaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai waktu mustajabnya do’a di
hari Jum’at?” Abu Burdah menjawab, “Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku
(Abu Musa), ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى
أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
“Waktu tersebut adalah antara imam duduk
ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jum’at.” (HR. Muslim, no. 853)
Bulan Ramadhan
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي
قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي
وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah:
186)
Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa
masalah ini disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa. Ini menunjukkan
mengenai anjuran memperbanyak do’a ketika bulan itu sempurna, bahkan
diperintahkan memperbanyak do’a tersebut di setiap kali berbuka puasa. (Tafsir
Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2: 66).
Ketika sujud
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ –
: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : ((
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا
الدُّعَاءَ )) . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan seorang hamba
paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah
berdoa saat itu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 482]
Ketika safar atau perjalanan
Jarang kita sadari, kalau kita dalam
perjalanan jauh menuju kota atau Negara lain, ada waktu mustajab. Tentunya dengan
tujuan perjalanan yang bukan kemaksiyatan
Dalam sebuah hadits disebutkan,
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ
فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ
عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) do’a
yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) do’a orang yang terzholimi, (2) do’a
seorang musafir, (3) do’a orang tua pada anaknya.” (HR. Ahmad 12/479 no. 7510,
At Tirmidzi 4/314 no. 1905, Ibnu Majah 2/1270 no. 3862.
Pada Saat Sedang Kehujanan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu
bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
ثِنْتَانِ مَاتُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ
النِّدَاءِ وَ تَحْتَ الْمَطَرِ
“Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa
pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan”. [Mustadrak Hakim dan
dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam
Shahihul Jami’ No. 3078].
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa
pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat
itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. [Fathul
Qadir 3/340].
Referensi
rumayshoDOTcom
konsultasisyariahdotcom
almanhajdotorid