Nama Lengkap: Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina (
Avicenna )
TTL : Afsyana, 980 M/370 H
Usia 10 tahun : Hafal Qur’an seluruhnya
Usia 16 Tahun : menjadi Dokter dan mengobati Sultan Nûh
bin Mansûr
Usia 18 Tahun :ahli astronomi, matematika, fisika, metafisika,logika
Usia 22 Tahun: Ayahnya wafat, kemudian meninggalkan
Bukhara
Usia 58 tahun: (428 H / 1037 M) meninggal dan dikuburkan
di Hamazan.
Prestasi
1. Ilmuwan
yang shalih, Menghayati agama, meski belum ke tingkat zuhud dan wara?. Kata
Ibnu Sina, “Bilamana aku bingung tidak
berhasil kepada kesimpulan pada analogi itu, akupun pergi shalat menghadap maha
Pencipta, sampai dibukakan-Nya kesulitan dan dimudahkan-Nya kesukaran”.
2. Semangat
menuntut ilmu, keterangan beliau “saya
tenggelam dalam studi ilmu dan membaca selama satu setengah tahun. Aku tekun
studi bidang logika dan filsafat, saya tidak tidur satu malam suntuk selama
itu. Sedang siang hari saya tidak sibuk dengan hal-hal lainnya”
3. Ahli
Kedokteran dengan gelar “the Prince of
the Physicians”. Di dunia Islam ia dikenal dengan nama Al-Syaikh- al-Rais.
Pemimpin utama (dari filosof - filosof)
4. Penemu
pertama peredaran darah manusia, 600 Tahun kemudian disempurnakan oleh William
Harvey
5. menemukan
bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali
pusarnya.
6. mempraktekkan
pembedahan penyakit-penyakit bengkak yang ganas dan menjahitnya.
7. dokter
ahli jiwa dengan cara-cara modern yang kini disebut psikoterapi. Karena Ibnu Sina juga ahli dalam Psikologi
8.
Filsafatnya sangat berpengaruh pada Eropa,
sesuai ucapan Roger Bacon Regacy of Islam-nya
Alfred Gullaume; “Sebagian besar
filsafat Aristoteles sedikitpun tak dapat memberi pengaruh di Barat, karena
kitabnya tersembunyi entah dimana, dan sekiranya ada, tentu sangat sukar
didapatkan dan sangat susah dipahami orang karena peperangan-peperangan yang
meraja lela di sebelah Timur, sampai saatnya Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dan juga
pujangga Timur lain membuktikan kembali falsafah Aristoteles disertai dengan
penerangan dan keterangan yang luas
Sekilas
Riwayat Hidup
Ibnu Sina dilahirkan dalam masa kekacauan
dan kemunduran Daulat Bani Abbasiyah di mana daerah-daerah yang pada awalnya
berada di bawah kekuasaan Khalifah Abbasiyah, mulai melepaskan diri satu
persatu. Dari mutafalsir Abu Abdellah Natili, Ibnu Sina mendapat bimbingan
mengenai ilmu logika yang elementer untuk mempelajari buku Isagoge dan
Porphyry, Euclid dan Al-Magest-Ptolemus. Dan sesudah gurunya pindah ia
mendalami ilmu agama dan metafisika, terutama dari ajaran Plato dan Arsitoteles
yang murni dengan bantuan komentator - komentator dari pengarang yang otoriter
dari Yunani yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Dengan ketajaman otaknya ia banyak
mempelajari filsafat dan cabang-cabangnya, kesungguhan yang cukup mengagumkan
ini menunjukkan bahwa ketinggian otodidaknya, namun di suatu kali dia harus
terpaku menunggu saat ia menyelami ilmu metafisika-nya Arisstoteles, kendati
sudah 40 an kali membacanya. Baru setelah ia membaca Agradhu kitab ma waraet
thabie?ah li li Aristho-nya Al-Farabi (870 - 950 M), semua persoalan
mendapat jawaban dan penjelasan yang terang benderang, bagaikan dia mendapat
kunci bagi segala simpanan ilmu metafisika. Maka dengan tulus ikhlas dia
mengakui bahwa dia menjadi murid yang setia dari Al-Farabi.[
Ia belajar kedokteran pada Isa bin
Yahya, seorang Masehi. Belum genap enam belas tahun, kemahirannya dalam ilmu
kedokteran sudah dikenal orang, bahkan banyak orang yang berdatangan untuk
berguru kepadanya. Tidak saja teori-teori kedokteran, tetapi juga melakukan
praktek dan mengobati orang-orang sakit. Ia tidak pernah bosan atau gelisah
dalam membaca buku-buku filsafat, dan setiap
kali menghadapi kesulitan, maka ia memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
untuk diberinya petunjuk. Ia sering tertidur karena kepayahan membaca, maka
didalam tidurnya ia temukan pemecahan atas kesulitan-kesulitan yang
dihadapinya.
Selain kepandaiannya sebagai filsuf dan
dokter, iapun penyair. Ilmu-ilmu pengetahuan seperti ilmu jiwa, kedokteran dan
kimia, ditulisnya dalam bentuk syair. Didapati pula buku-buku yang dikarangnya
untuk ilmu logika, juga dalam bentuk syair. Kebanyakan buku-bukunya telah
disalin kedalam bahasa Latin, ketika orang-orang Eropa diabad tengah mulai
mempergunakan buku-buku itu sebagai textbook berbagai universitas. Oleh karena
itu nama Ibnu Sina pada abad pertengahan di Eropa sangat berpengaruh
Hidup Ibnu Sina penuh dengan kesibukan
bekerja dan mengarang, penuh pula dengan kesenangan dan kepahitan, dan mungkin
saja keadaan inilah yang mempengaruhi kesehatannya sehingga ia terserang
penyakit dingin (cooling) yang tidak bisa disembuhkan lagi, dan akhirnya beliau
wafat di Hamazan
Karya
Untuk mendapatkan rincian secara pasti
mengenai jumlah karya Ibnu Sina. Maka sangat besar jasa Fater dari Dominican
Kairo yang telah menyelidiki dan menghimpun seluruh karya ibnu Sina dalam Essai
de Bibliografi Avicenna. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa ada sekitar 276
karya Ibnu Sina. Ansari yang dalam membagi karya Ibnu Sina ke dalam 15 bidang
ilmu, yaitu (1) Filsafat Umum, (2) Logika, (3) Sastra, (4) Syair, (5) Ilmu-Ilmu
Alam, (6) Psikologi, (7) Kedokteran, (8) Kimia, (9) Matematika, (10)
Metafisika, (11) Tafsir Alquran, (12) Tasawuf, (13) Akhlak, Rumah Tangga,
Politik, dan Nubuwah, (14) Surat-Surat Pribadi, dan (15) Serba Ragam.
Di
antara karya-karyanya yang paling terkenal adalah:
1. As- Syifa (The Book of Recovery or The Book of Remedy
= Buku tentang Penemuan, atau Buku tentang Penyembuhan).
Buku ini
dikenal didalam bahasa Latin dengan nama Sanatio,
atau Sufficienta. Seluruh buku ini
terdiri atas 18 jilid, naskah selengkapnya sekarang ini tersimpan di Oxford
University London. Pada tahun 1956,
Lembaga Keilmuan Cekoslovakia di Praha menerbitkan pasal enam dari bagian
fisika yang husus mengenai ilmu jiwa, bagian logika diterbitkan di Cairo pada
tahun 1954 dengan nama “al-Burhân” di
bawah asuhan Dr. Abdurrahman Badawi.
Mulai ditulis pada usia 22 tahun (1022 M) dan berakhir pada
tahun wafatnya (1037 M). Isinya terbagi atas 4 bagian, yaitu :
a. Logika
(termasuk didalamnya terorika dan syair) meliputi dasar karangan Aristoteles
tentang logika dengan dimasukkan segala materi dari penulis - penulis Yunani.
b. Fisika
(termasuk psikologi, pertanian, dan hewan). Bagian-bagian Fisika meliputi
kosmologi, meteorologi, udara, waktu, kekosongan dan gambaran).
c. Matematika.
Bagian matematika mengandung pandangan yang berpusat dari elemen-elemen Euclid,
garis besar dari Almagest-nya Ptolemy, dan ikhtisar-ikhtisar tentang aritmetika
dan ilmu musik.
d. Metafisika.
Bagian falsafah, pokok pikiran Ibnu sina menggabungkan pendapat Aristoteles
dengan elemen-elemen Neo Platonic dan menyusun dasar percobaan untuk menyesuaikan
ide-ide Yunani dengan beragam kepercayaan. Pada zaman pertengahan Eropa, buku
ini menjadi standar pelajaran filsafat di pelbagai sekolah tinggi.
2. Al-Najât (ringkasan
dari buku As-Syifa).
Buku ini pernah
diterbitkan bersama Al-Qanun dalam ilmu kedokteran pada tahun 1593 M. di Roma
dan 1331 M. di Mesir
2. Al-Qânûn atau Canon of Medicine
buku ini pernah
menjadi buku standar untuk universitas-universitas di Eropa sampai akhir abad XVII
M seperti pada Universitas Montpellier
(Perancis) dan Universitas Lourain (Belgia). Buku ini pernah diterbitkan di
Roma 1593 M., di India 1323 M., dan buku ini pernah diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin
3.
Al-Ishârat
wa al-Tanbihât
buku terbaik
yang pernah diterbitkan di Leiden pada tahun 1892 M dan diterjemahkan ke dalam
bahasa Prancis, diterbitkan di Kairo pada tahun 1947 di bawah asuhan Dr.
Sulaiman Dunia
4. Sadidiyya. Buku ilmu
kedokteran.
5. Al-Musiqa. Buku tentang
musik.
6. Al-Mantiq, diuntukkan
buat Abul Hasan Sahli.
7. Qamus el Arabi,
terdiri atas lima jilid.
8. Danesh Namesh.
Buku filsafat.
9. Uyun-ul Hikmah.
Buku filsafat terdiri atas 10 jilid.
10. Mujiz, kabir wa Shaghir.
Sebuah buku yang menerangkan tentang dasar - dasar ilmu logika secara lengkap.
11. Hikmah el Masyriqiyyin.
Falsafah Timur (Britanica Encyclopedia vol II, hlm. 915 menyebutkan kemungkinan
besar buku ini telah hilang).
12. Al-Inshaf. Buku tentang
Keadilan Sejati.
13. Al-Hudud. Berisikan
istilah-istilah dan pengertian-pengertian yang dipakai didalam ilmu filsafat.
14. An-Najah, (buku tentang
kebahagiaan Jiwa, dan sebagainya.
Hikmah
Demikian Biografi Ibnu Sina, betapa harumnya Islam dengan
prestasi yang beliau torehkan. Bagaimana jadinya jika kita sebagai muslim “minimal”
seperti beliau, tentu saja kita “umat Islam” tidak diinjak – injak oleh Barat.
Kita
bisa mengambil hikmah
1. Dari
kecil sudah menghafal qur’an, sehingga kita jangan sampai jauh dari Qur’an
2. Rajin
menuntut Ilmu, tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah atau kampus atau
pesantren. Ilmu adalah nafas nya Islam
3. Selalu
mengandalkan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, di setiap keadaan. Termasuk
4. Bekerja
atau mencari uang bukan alasan untuk berhenti belajar
Terakhir,mari
berdoa
Ya Alloh, ampuni lah dosa Ibnu Sina
Terimalah segala amal-Nya
Tempatkanlah beliau bersama Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi Wa sallam
Jadikan lah kami, dan keturunan kami,
sebagai penerus dakwah dan perjuangan Rasulullah, dengan mewarisi kecerdasan
dan keshalihan Ibnu Sina
Dan ketika kami meninggal, tempatkanlah
kami bersama mereka. Aamiin
Baca
juga : Pemikiran Ibnu Sina
Wallohu a’lam
Ngubaidillah.,M.Pd
Bandung,
25 Juni 2018
Referensi :
Al-farabi,
(1349 H)Al-Da?awi al-Qalbiyyah, Haidarabad
: Dar al-Ma?arif al-Usmaniyah,
Oemar
Amin Hoesin, (1975),Filsafat Islam,
Jakarta : Bulan Bintang
Harun
Nasution, (1986). Islam di tinjau dari
berbagai aspeknya, jilid II, jakarta : UI
Nasir
Masruwah, taufik Falsafah Al-Islamiyah,
Busyairi
Madjidi, (1997). Konsep Pendidikan Para
Filosof Muslim, Yogyakarta : Al-Amin Press
Jurnal
Hunafa, Vol. 6, No.1, April 2009: 105-116