Assalamua’alaykum Wr Wb……..
Saudaraku yang juga
kekasihku “******”…
Sebenarnya ku tak tau akan
menulis apa, akan mengucapkan apa
Tapi sejujurnya banyak kata
yang ingin kuucap
Maka, cukuplah secarik
kertas ini mewakili sapaanku…
Kekasihku xxxx…
Terimakasih kau telah
menjadi bagian dalam hidupku
Mengenalmu adalah suatu
keindahan
Menyapamu adalah suatu
kebahagiaan
Bertemu denganmu adalah
suatu keistimewaan
Dan…..
Berpisah denganmu adalah
suatu keharusan….
Maafkan aku wahai kekasihku…
dalam mencintaimu tak ada
penyesalan
namun satu satunya yang
kusesali
adalah..
diriku yang tak mampu
menjadi
orang yang kau cintai
Keinginan terdalamku adalah
melihat kamu bahagia.
Tapi sudah terlihat jelas
itu tidak pernah kamu rasa
Terima kasih banyak untuk Cinta
dan kebahagiaan y
ang sudah tercipta karena
kebersamaan denganmu. T
api maaf karena keadaan kita
tidak harus selalu sejalan,
kita perlu memilih jalan
sendiri-sendiri
demi masa depan
masing-masing yang lebih baik
Sayang, bukan kamu yang
tidak pantas bagiku, tapi Aku yang tidak pantas bagimu. Banyak Orang yang lebih
layak dan lebih baik dariku yang bisa memberikan kebahagiaan bagimu
Maafkan aku cinta
Dalam derita Kutinggalkanmu
di sana
Sebenarnya …Ku tak berharap
ada goresan luka
Tapi inilah waktu
Memaksaku tuk
meninggalakanmu
Walau seseungguhnya aku
masih ingin memandang wajahmu
Ukhtiy, rasanya aku telah
menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu.
Yang Tak pernah Mengantuk
dan Tak Pernah Tidur.
Yang siap terus menerus
Memperhatikan dan Mengurusku.
Yang selalu bersedia
berduaan di sepertiga terUkhtiyr malam.
Yang siap Memberi apapun
yang kupinta.
Ia yang Bertahta, Berkuasa,
dan Memiliki Segalanya.
Maaf Ukhtiy, tapi menurutku
kau bukan apa-apa dibanding Dia.
Kau sangat lemah, kecil, dan
kerdil di hadapanNya.
Walaupun kau begitu rupawan
lagi tampan, Ia lebih indah dan bercahaya dari dirimu.
Ia berbuat apa saja
sekehendakNya kepadamu.
Dan Ukhtiy, aku khawatir apa
yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu.
Aku takut, hubungan kita
selama ini membuatNya murka.
Padahal Ia, Maha Kuat, Maha
Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.
Ukhtiy, belum terlambat
untuk bertaubat.
Apa yang telah kita lakukan
selama ini pasti akan ditanyakan olehNya.
Ia bisa marah, Ukhtiy
Marah tentang saling pandang
yang pernah kita lakukan,
marah karena setitik
sentuhan kulit kita yang belum halal itu,
marah karena aku pernah
berduaan denganmu,
marah karena suatu ketika
dengan terpaksa kau harus memboncengku dengan motormu,
marah karena pernah
ketetapanNya kuadukan padamu
atau tentang lamunanku yang
selalu membayangkan wajahmu,
marah karena aku pernah
mendahului takdirNya
dengan mengajakmu untuk
menungguku menjadi istrimu kelak padahal itu belum pasti adanya.
Dan intinya Dia akan marah
kita berjumpa dan bersama dalam melakukan banyak dosa
Ia bisa Marah.
Tapi sekali lagi semua belum
terlambat.
Kalau kita memutuskan
hubungan ini sekarang,
semoga Ia mau Memaafkan dan
Mengampuni.
Ukhtiy, Ia Maha Pengampun,
Maha Pemberi Maaf,
Maha Menerima Taubat, Maha
Penyayang, Maha Bijaksana.
Dan aku mohon, apa saja yang
telah kita perbuat adalah dosa maksiyat
Jadi… jangan kau ceritakan
kepada siapapun
Karena Alloh akan menutup
rapat, sehingga kita aman dari azab di dunia akhiyrat
Jika, aku atau kamu
membukanya, niscaya Alloh tak akan mengampuni dosa yang kita perbuat
Sekarang…cukup kita
menyesali dan bertaubat, insya Allo kita akan selamat
Ukhtiy, jangan marah ya.
Aku sudah memutuskan untuk
menyerahkan cintaku padaNya, tidak pada selainNya.
Tapi tak cuma aku, Ukhtiy.
Kau pun bisa menjadi
kekasihnya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan.
Caranya satu, kita harus
jauhi semua larangan-laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini.
Insya Allah, Dia punya
rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing.
Kalau engkau selalu berusaha
menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan
seorang laki-laki soleh.
Ya, laki-laki soleh yang
pasti lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantu-mu menjaga
agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam
ikatan pernikahan yang suci.
Iniliah doaku untukmu,
semoga kaupun mendoakanku, Ukhtiy.
Ukhtiy, aku akan segera
menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini.
Tapi, aku akan tetap
menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah.
Ya, saudara di jalan Allah,
Ukhtiy. Itulah ikatan terbaik.
Tak hanya antara kita
berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia.
Tak mustahil itulah yang
akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi
minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan
lebih sejuk dari krim beku.
SURAT
NASEHAT UNTUKMU UKHTY….
Setelah ku meinta maaf dan
terimakasih…. Aku ingin mengakhiri perkataanku dengan beberapa Nasehat.
Mungkin ini panjang… tapi
kuberharap kau mau membacanya. Karena insya All0h sangat bermanfaat.
Wahai
ukhty… kau adalah
1.
Seorang Siswa / Penuntut Ilmu
2.
Calon Istri dari Pendamping hidupmu kelak
3.
Calon ibu dari anak-anak mu kelak.
Wahai
ukhty… dunia ini begitu menjadi panggung kehancuran bagi
seorang wanita. Dalam perjalanan sejarah, taka da satu kisah-pun yang
menuliskan seorang wanita ada keistimewaanya. Dari kerajaan romawi, Persia,
Byzantium, Dinasti Ming dan seluruh peradaban dunia, menjadikan wanita sebagai
komoditi / barang yang mudah dipindah tangankan. Wanita hanya sebagai pemuas
nafsu belaka bagi laki- laki atau penguasa. wanita pada saat itu tidak berguna,
dibuang kemanapun seperti sampah.
Wahai
ukhty……
Datanglah Rasulullah SAW …..
Dia lah utusan Allah yang
menyelamatkan wanita dari kebiadaban zaman. Dia sangat menghargai wanita. Dia
lah yang menjadikan wanita sebagai perhiasan terindah di atas dunia. Dia lah
yang menjadikan wanita sebagai panglima perang, sebagai ahli ilmu, sebagai ahli
pengobatan dan segala kedudukan yang
tadinya hanya hanya dimiliki oleh kaum pria.
Wahai
ukhty….
Betapa besar jasa Rasulullah
SAW terhadap golonganmu (wanita). Karena
dia ah, saat ini kau dapat tersenyum, dapat berbicara, dapat pergi kemana kau
suka. Dia lah yang membawa risalah illahi untuk
mensucikanmu dari kotoran dunia ini.
Dia tidak pernah satu kali
pun mencaci dan menghina wanita. Dia selalu menghargai semua wanita, tanpa
pandang warna kulit, tua atau muda, budaya bahkan agama.
Kau dapat melihat kisahnya, 9 istri Rasulullah SAW hanya 1 yang
masih muda, yaitu Siti Aisyah. Sebagian besar yang diperistri oleh dia adalah
janda. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW bukan karena tuntunan nafsunya belaka.
Tapi karena kasih saying Rasulullah SAW yang melihat janda terlantar di tengah2
masyarakat. Selain itu, dia menikahi janda karena ada misi dakwahnya, yaitu
menyelamatkan si janda tersebut beserta orang di sekelilingnya.
Wahai
ukhty….
Jangan pernah kau menjauh
dari Rsulullah SAW,,,
Dia lahir dari Rahim seorang
wanita, yaitu Siti Aminah
Dia melahirkan juga seorang
wanita, yaitu Siti Fatimah
Dia memperistri juga seorang
wanita, yaitu Siti Khadijah, Siti Aisyah, dst
Jadi dia sangat memahami
lahir dan batin seorang wanita.
Maka dari itu, selamatkan
dirimu dengan berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW tidak
menginginkan wanita sebagai manusia yang lemah, yang hina, yang hanya menjadi
sampah dunia. Rasulullah SAW menginginkan kau sebagai
1.
Sebagai seorang ahli ilmu
Sejenak
Coba kau buka alqur’an,
Allah
SWT dan Rasul-Nya, menyelamatkanmu dari kegelapan dan kehinaan dunia dengan
ILMU.
Dapat
kau lihat di sekelilingmu, atau sejarah yang kau pernah baca. Siapa tokoh
wanita, di desa mu, di tempatmu kerja, di kabupatenmu, di negaramu, atau di
tingkat Internasional, atau bahkan di sejarah bangsa kita, dunia juga di agama
kita Islam.
Ketika
kau membacanya, kau akan menemukan sebuah fakta, bahwa sangat sedikit wanita
yang berkiprah di sana. Sebagian besar kiprah sejarah dipegang oleh kaum adam.
Menurutmu kenapa ? padahal dalam total populasi bumi, penduduk wanita lebih
banyak dibanding pria, bahkan ada yang mengatakan 1 : 4.
Lalu
kenapa jarang sekali wanita yang berkiprah? Pasti kau tau jawabanya, karena
jarang sekali wanita yang menjadi ahli ilmu.
Wahai ukhty….
dalam
sejarah tercatat beberapa wanita – wanita istimewa.
Pertama,
Siti Aisyah. Dia lah pendamping manusia termulia. Maka, dia menjadi wanita yang
paling cerdas dan ahli ilmu. Sepanjang sejarah Islam bahkan dunia, dial ah satu
– satu nya wanita yang paling cerdas. Dia dapat menghafalkan hadits Rasulullah
SAW sebanyak 2.000 hadits.karena itu, dia menjadi rujukan para sahabat dan
tabi’in yang akan menuntut ilmu. Banyak ahli hadits, ahli qur’an yang belajar
padanya. hingga sampai sekarang, di berbagai hadits, tertulis namanya ( contoh
: dari ‘Aisyah Radhiallohu ‘anha Rasulullah SAW bersabda “ tiada satu pun
musibah yang menimpa kaum muslimin melainkan dosa – dosanya diampuni oleh Allah
SWT , sekalipun musibah itu hanya tertusuk duri. <HR.Muslim>).
Jika
siti Aisyah berada 1400 tahun lalu, sekarang kucontohkan wanita yang berpegang
teguh dengan ajaran Rasulullah SAW sehingga sekarang menjadi teladan dunia
internasional. Dallia Mogahed, wanita yang menggemparkan dunia sebagai Dewan
Penasehat bagi Barack Obama di Gedung Putih, Amerika. Dia sebelumnya menjabat
sebagai Eksekutif Direktur Pusat Studi Gallup International dan sebagai
Direktor of Research di Institu ISPU Washington. Jika melihat pendidikanya, walaupun
dia wanita, dia menempuh Teknik Mesin di Universitas Winconsin, dan mendapat
gelar MBA di Universitas Pitsburgh..
Kedua
wanita di atas beda jauh generasinya, yaitu 1400 tahun. Tapi kenapa mereka sama
– sama membuat dunia melihatnya. Karena mereka sama – sama berpegang teguh pada
ajaran Rasulullah SAW yaitu taat kepada Allah SWT dengan ILMU.
Wahai ukhty…
jangan
hanya karena kau akan menjadi ibu rumah tangga sehingga menghentikanmu dalam
menuntut ilmu.
Karena
Menuntut ilmu tidak sekedar di bangku sekolah atau bangku kuliah.
Jika
kau sekarang berada di bangku sekolah atau kuliah, bersyukurlah. Karena kau
berada di samudera ilmu. Tapi hal itu jangan sampai melalaikanmu. Karena banyak
sekali tikus mati di lumbung padi, yang artinya, banyak sekali siswa /
mahasiswa yang tidak tau ilmu yang didapatkan. Maka dari itu, kuatkan niat,
bahwa kau berada di atas bangku sekolah / kuliah membawa misi atau tekad
memperjuangkan agama Alloh SWT. Sehingga kau akan menemukan semangat, walaupun
kau bertemu dengan berbagai kendala. Entah itu karena guru / dosen, karena
pelajaran yang sulit, karena masalah dengan teman, kartena masalah keluarga,
atau bahkan masalah cinta. Ingatlah Wahai
ukhty… hanya karena ilmu ini lah yang akan mengangkat derjatmu di dunia ini
maupun akhirat nanti.
Maka
jangan menyerah, dan terus bekerja keras menguasai ilmu yang kau inginkan, dan
yakinkan dirimu, hal itu bukan karena siap – siapa, tapi karena Allah SWT.
Ilmu
itu identic / hamper sama dengan pelajaran. Jika kau berhadapan dengan berbagai
pelajaran, ambil lah salah satu yang kau inginkan/sukai. Jangan kau terbebani
dengan pelajaran lain yang tidak kau sukai. Otak dan matamu tetap fokuskan
terhadap pelajaran yang kau sukai. Jika kau sudah menemukan pelajaran yang kau
sukai, kau jangan hanya mendengarkan penjelasan guru, tapi kau harus aktif
bertanya ke guru, teman – teman, atau orang lain yang kau anggap bisa.
Dan
ingat, jadikan BUKU sebagai teman sejatimu. Karena dengan membaca buku kau akan
masuk dalam lautan ilmu. Karena buku bisa mengisi waktu kosongmu dengan penuh
arti. Jangan kau buang2 masa mudamu dengan membuka handphone.mu. coba resapi…
ketika kau menghabiskan hari hari mu untuk membuka HP, apakah ilmu mu
bertambah? Bahkan apa uangmu bertambah? Tidak kan? Jadi, mulai detik ini, jika
kau ingin menjadi seperti Siti Aisyah atau Dallia Mogahed, carilah buku yang
kau sukai, dan habiskan waktumu untuk membacanya. Tapi tetap ingat kewajiban.
banyak
teman – teman mu yang jarang atau bahkan tidak ada yang membaca buku. Mereka
sering mengajakmu untuk bermain, berwisata, karaoke dan semua kegiatan yang
menghabiskan waktu dan biaya. Ketika hal itu kau lakukan, tentunya kau akan
merasakan kesepian. Jangan sedih lah, karena lebih baik sendirian dalam hal
yang positif, daripada bersama –sama dalam hal yang kurang positif. Jika pun
kau membutuhkan teman, datanglah ke teman atau kelompokyang dapat membagi mu
sebuah ilmu.
Wahai ukhty…
jika kau sekarang tidak berada di bangku sekolah / kuliah / majlis ta’lim,
jangan kau bersedih. Yang pertama tancapkan di hatimu akan kerinduan dengan
sebuah ilmu. Setelah itu, kau dapat memperoleh ilmu dengan mendatangi majlis
ta’lin, video youtube, audio book, atau kau dapat belajar pengalaman dari
orang2 yang pernah menuntut ilmu. Dan yang paling mudah, baca buku. Kau jangan
minder karena tidak berada di bangku sekolah / kuliah. Karena ternyata banyak
orang yang di bangku kuliah ternyata masih awam dengan ilmunya. Jadi, buktikan Wahai ukhty, walaupun kau tidak sedang
berada di tempat ilmu, tapi kau harus semangat untuk menjadi ahli ilmu. Jika
kau sibuk dan lelah bekerja seharian, bismillah dan berdoa lah kepada Allah
SWT, mintalah kekuatan, kesempatan dan
jalan untuk menuntut ilmu. Jika kau melakukan hal itu, insya Alloh pahalamu
lebih besar dibanding orang – orang yang berada di bangku sekolah /kuliah /
majlis. Karena kondisimu lebih susah, dan Alloh lah yang mengetahui
perjuanganmu.
Wahai ukhty…
lalu ilmu apa yang harus kau kuasai?
-
Ilmu bersuci, solat, dan qur’an
Imam Syafi’I mewajibkan kita harus menguasai
ilmu ini, karena ilmu ini lah yang kita gunakan untuk beribadah sehari - hari
-
Ilmu yang kau sukai
Ilmu ini lah yang akan melengkapi kecerdasanmu. Ilmu ini
selain ilmu di atas seperti Matematika, Kimia, Sosiologi, Psikologi, Astronomi,
Ekonomi, Hukum, ekonomi Islam, dan lainya
Setelah
kau menetapkan ilmu yang mana, ayo berdoa kepada sang pemilik ilmu, Allah SWT,
agar memberikan kita ilmu yang berkah. Yaitu yang membawa kita semakin dekat
dengan Allah SWT, dengan bertambah iman dan amal shaoleh.
Kenapa
harus berdoa? Karena banyak manusia, yang ilmunya bertambah, tapi semakin jauh
dari Alloh. Banyak pelanggaran yang dilakukan, Korupsi misalnya. Lalu bagaimana
ketika kita melihat orang yang berilmu, tapi mereka berperilaku seperti orang
yang tidak berilmu? Jangan berburuk sangka, doa kan lah agar Alloh memberikan
dia hidayah. Dan Wahai ukhty… jangan
pernah meremehkan siapapun yang memberikan kita nasehat. Karena bisa jadi, dari
nasehat itu lah, Allah swt menitipkan ilmu dan hidayah-Nya untuk kita.
Sebagaimana Sayyidina Ali mengatakan “undhzur MA qol, wa la tandhzur MAN qol”
artinya, lihatlah APA yang dikatakan, dan jangan kau lihat SIAPA yang
mengatakan”
2.
Calon Istri dari Pendamping hidupmu kelak
Wahai ukhty….
Sekarang kau tumbuh semakin dewasa,
dan tiba saatnya kau membutuhkan seseorang yang dapat menjagamu. Karena orang
tuamu semakin tua, dan suatu saat akan tiada. Maka, kau membutuhkan
penggantinya. Karena kau adalah bidadari yang membutuhkan pengawalan ketat. Kau
membutuhkan seeseorang yang mempu menjagamu di dunia ini bahkan di akherat
nanti, yaitu SUAMI.
Coba di ingat kalimat yang
kutuliskan di awal, pada zaman dulu wanita sangat lah hina. Dan Rasulullah SAW
menjadikan istimewa, yaitu dengan pernikahan yang tegas. Bahkan, ketika seorang
wanita baik baik, lalu dituduh berzina, maka orang yang menuduh diwajibkan
mendatangkan empat saksi. Missal hanya ada 3 orang yang menjadi saksi, maka
tiga orang tadi mendapatkan hukuman di dera 80 kali, selain itu, Alloh memberikan
hukuman dengan tidak diterima persakiannya semur hidup. (wallhu a’lam).
Hal itu sungguh-sungguh menjaga
wanita dari segala upaya penghinaanya. Maka dari itu, jgalah dirimu sedudah
Allah SWT menjagamu. Jagalah sampai datang laki – laki yang siap menjagamu.
Wahai
ukhty…. Sebelum kau mendapatkan seorang yang siap menjagamu, pilihlah
dengan sungguh – sungguh. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memilih
pasangan hidup karena tampan, harta, nasab dan agama. Sudah wajar jika kau
menyukai yang tampan, yang bergelimang harta, dan bernasab baik. Dan hal itu
tidak dilarang oleh Rasulullah SAW. Tapi Rasulullah SAW menegaskan, jika kita
menginginkan kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan hidup dalam rumah
tangga, yang tidak sekedar ketika menjadi pengantin baru. Maka, pilih lah
karena agamanya.
Apa yang disabdakan oleh Rasulullah
SAW memang benar apa adanya. Ternyata, yang namanya ketampanan atau kecantikan
akan pudar seiring waktu yang berputar. Coba diamati orang tua kita, kenapa
mereka saling mencintai, padahal wajah mereka telah mengeriput. Suaranya sudah
tidak lagi merdu dan mesra. Jika karena harta, harta dapat dengan mudah sirna.
Bayangkan jika ada seseorang mempunyai tabungan 100 milyar. Lalu Allah
menghilangkanya. Ada berbagai cara, dapat melalui pencurian, penipuan, atau dia
sakit akut yang memaksa operasi yang menelan milyaran, atau rumahnya terkena
gempa atau tsunami atau banjir. Dengan mudah Allah SWT menghilangkannya.
Begitu
juga dengan mudah Allah SWT mendatangkan rezeki. Jika kita memilih pasangan
hidup karena ketaqwaanya kepada Allah SWT, Allah SWT menjamin dalam Alqur’an,
akan memberi kita rezeki yang cukup bahkan melimpah.
Wahai
ukhty,,,, rezeki tidaklah sekedar uang atau harta. Contoh rezeki yang belum
kita sadari yaitu hidayah keimanan, betapa Allah menyayangi kita selama ini.
Dia tidak rela kita terjerumus ke dalam jurang kemaksiyatan. Sebagai contoh,
jika kita putus dengan pacar atau special one. Itu salah satu cara Allah SWT
dalam memberikan kita rezeki berupa kesucian jiwa. Karena jika kita dibiarkan
berpacaran, kita kan terjerambab dalam kemaksiyatan yang akan menytebabkan
Allah SWT mencabut rezekinya.
Sedangkan contoh rezeki di dalam
keluarga yaitu dikaruniai anak – anak yang sehat, yang cerdas. Dan rezeki yang
sangat istimewa dikaruniai anak yang soleh – soleh.a. kesehatan adalah rezeki
yang sangat istimewa. Kau sedang membaca kalimat ini dengan kedua mata.mu. coba
tangan kananmu menutup mata sebelah kanan. (aku mohon coba). Lalu tangan kirimu
menutup mata sebelah kiri. ( sekali lagi, aku mohon praktikan). Apa yang kau
lihat? Gelap bukan?, bayangkan jika Allah SWT mencabut rezeki berupa kedua mata
kita, masihkah kita dapat melihat orang2 yang tampan, cantik? Masihkah bisa
melihat perhiasan yang mahal, wisata yang tenar, hp yang kita sehari hari
tatap. Mari kita ucap Alhamdulillah… semoga Allah SWT menjadikan kita hamba
yang senantiasa bersyukur.
Wahai
ukhty, aku pernah membaca, salah satu ciri laki – laki yang soleh, yaitu
pemuda yang istiqamah solah subuh berjamaah di masjid. Kenapa soleh? Karena
solat jamaah paling berat adalah waktu subuh, apalagi di zaman ini, umumnya
pemuda, jika malam menjelang, mereka
berkeliaran entah kemana. Ketika fajar hendak datang, mata mereka baru
terpejam. Jadi ketika kau melihat seorang pemuda yang mau atau istiqamah solat
subuh, bismillah. Berdoalah kepada Allah SWT agar menjadikan dia sebagi
pendampingmu. Jika pun kau belum menemukan, tetapi ada seseorang yang mendekati
mu, yang perlu kau Tanya kan “ tadi, apa kah kamu solat subuh berjamaah di
masjid?”, jika tidak, dapat kamu pertimbangkan untuk memilih dia. “ kamu solat
subuh jam berapa?” jika jawabanya sekitar jam 5 / 6, dapat kamu pertimbangkan
untuk memilih dia. Kalau dia tidak solat subuh, tinggalkan dia!.
Wahai ukhty,
untuk apa satu atap dengan orang yang tidak mau memahami ajaran Tuhan-Nya,
niscaya dia tidak akan memahami perasaanmu. Selalu minta lah kepada Allah agar
mendatangkan suami yang akan membawamu kepada ketaatan. Jika datang seorang
pemuda menghampiri hatimu, langsung tanyakan hal tadi, lalu tanyakan kapan mau
mendatangi ayahmu.
Ketika kau sudah menjadi istri…….
Kuncinya
satu, taat lah kepada suami 100%, selama tidak melanggar syariat. Akan tetapi,
konkretnya kusampaikan kriteria istri yang soleha
A.
Menjadi manajer (pemimpin) yang jujur
Kenapa ku katakan manajer?
Karena keluarga dapat di ibartakan perusahaan. Suami adalah sebagi direktur,
dan istri sebagai manajer. Suami lah yang menentukan arah keluar, sedangkan
istri yang menentukan arah ke dalam. Jadi saling bekerja sama.
Konkretnya, suami mempunyai
kewajiban “mencari” uang (tugas direktur). Dan istri berkewajiban “mengelola”
uang (tugas manager). Memang menantang tugas suami sebagi pencari uang, akan
tetapi lebih menantang tugas istri, sebagai pengelola. Nalarnya seperti ini,
jika suami dapat mengumpulkan ratusan juta, tapi sang istri tidak jujur dalam
mengelola. Sehingga pengeluaran tidak sebanding dengan pendapatan, yang
akhirnya deficit anggaran rumah tangga. Apa yang terjadi? Kalau perusahaan,
maka akan kolaps atau pailit. Tapi kalau rumah tangga, akan terjadi cek-cok,
pertengkaran, yang akhirnya berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan
akhirnya perceraian.
Wahai
ukhty, menurut data Kementrian Agama, angka perceraian semakin
meningkat dan faktornya ekonomi. Perlu dipahami, masalahnya bukan karena sang
suami sulit mendapatkan uang, tapi karena istri yang kurang jujur sebagi
manajer. Tidak jujur di sini ada berbagai bentuk. Yang intinya ketika istri /
manajer mengeluarkan uang tidak adanya musyawarah dengan direktiur / suami.
Perlu ku tegaskan, pengeluaran di sini, adalah segala pengeluaran. Istri dan
suami harus saling bermusyawarah, karena Rasulullah SAW telah mencontohkan
bermusyawarah dengan istri-istrinya mengenai urusan dapur sampai urusan perang.
Wahai
ukhty…
Sungguh aku berpesan, jangan
sekali pun kau ceroboh dalam mengeluarkan uang. Bila perlu setiap kau
mengeluarkan uang, tanyalah kepada suami. Memang tidak logis, tapi itu sebagai
slah satu bentuk mengambil hati suami untuk memberimu kepercayaan. Ketika hal
itu didapatkan, maka suami tidak segan memberimu kepercayaan sepenuhnya untuk
mengelola keuangan.
Dan sangat kutegaskan,
ketika kondisi keluargamu nanti dalam keadaan nol. Jangan sekali – kali ! kamu
berhutang tanpa musyawarah dengan suami. biarpun berhutang ke warung untuk
urusan dapur. Karena apa? Ada dua alas an, pertama. Allah swt sebenarnya
memberikan lampu kuning jika kita berhutang. Karena jika kita berhutang kepada
orang lain dapat memunculkan kedzaliman dan yang paling bahaya riba.
Penjelasannya seperti ini, memunculkan kedzaliman,
ketika kita berhutang tapi tidak membayarnya, hal ini jelas dzalim. Jika hal
ini dilakukan, maka kita sama saja mencuri hak orang lain. Dan ibadah kita
selama hidup di dunia akan sia – sia, karena untuk menebus hutang tadi kelak di
akhirat. Selain itu, kedzalimanya berupa menyalahi janji. Ketika kita berhutang
kepada seseorang, biasanya kita menjanjikan atau dengan kata insya Allah, kita
akan membayarnya pada tanggal tertentu. Lalu ketika orang itu mendatangi kita,
kita sering berbohong kepadanya, bahkan kalaupun sungguh - sungguh belum
sanggup membayar , tapi kita sudah berjanji pada hari itu, maka kita telah
mengecewakanya, dan menzaliminya. Wahai
ukhty.. ingatkan? Salah satu doa yang pasti Alloh kabulkan, adalah doa
orang terdzalimi. Lalu bagaimana jika orang yang kita dzalimi mendoakan kita
rugi dunia akhirat? Na’udzubillah.
Kenapa dapat dikatakan riba?
Wahai
ukhty… sebenarnya ini perlu pembahasan khusus. Tapi aku
berusaha menyelipkan di sini, karena ini sangat erat denganmu sebagai istri.
Wahai
ukhty…
Dosa riba termasuk dosa
besar, yang melebihi dosa zina, yang pelakunya akan dilaknat oleh Allah dan
Rasul-Nya. ( mengerikan bukan?)
Wahai
ukhty….pahami kalau perlu hafalkan!
Riba
adalah segala bentuk manfaat, yang diperoleh karena transaksi hutang – piutang.
Riba bukan sekedar bunga di
bank, kalau itu jelas riba.
Dalam hal ini, riba yang
sering dilakukan oleh kita, khususnya ibu rumah tangga.
Dari pengertian di atas,
akan kucontohkan
……kau memberikan pinjaman
10juta ke tetangga, tapi kau mengharuskan tetangga itu mengembalikan 11juta….
Sudah tau kan ini riba?karena penambahan nominal.
Aku mohon baca lagi contoh selanjutnya.
…… kau memberikan pinjaman 10juta ke tetangga, dan kau tidak mengharuskan
mengembalikan lebih dari 100juta. Akan tetapi setelah itu kau minta tolong
dibantu mengerjakan sesuatu, atau meminjam suatu barang (missal kan motor),
atau segala hal yang mendatangkan manfaat kepadamu…. Ini lah riba Wahai ukhty. Dalam kasus ini, kau
sebagai pemberi pinjaman
Wahai
ukhty… Alloh bukan mempersulit hidup kita, tapi Alloh benar2
menjaga kita dari kerusakan.
Kenapa Allah SWT benar2
mengaharamkan riba, salah satu hikmahnya agar kita benar – benar tulus dalam menolong orang lain.
Dari contoh di atas, adalah
sebuah riba. Coba kita pahami,
Seandainya kau tidak
meminjamkan uang, kira2, tetanggamu dengan sukarela akan meinjamkan motor
kpadamu? Tidak kan?
Terus, karena kau telah
berjasa kepada tetangga dengan meinjamkan uang, lalu dengan santainya kau bisa
meminjam barang dia semamumu, atau kau bebas minta tolong semaumu.
Wahai
ukhty…. Inilah bentuk penjajahn yang oleh Allah sangat
dilaknat.
Dan ini lah yang di alami
oleh bangsa kita, Negara kita dulu dipinjami oleh VOC Belanda, yang katanya
mereka di sini sekedar berdagang. Tapi akhirnya? Bangsa kita dijajah dan
dijarah.
Itu masa lalu. Masa
sekarang, Negara kita mendapatkan pinjaman dana dari IMF, World Bank, Singapore
dll yang totalnya berkisar 3500 Triliun. Besar kan? Negara kita harus membayar
bunganya setiap bulan yang bernilai milyaran, itu Cuma bunga!. Dan yang paling
parah, karena Negara kita meperoleh pinjaman tadi, mereka (bangsa luar), dengan
mudahnya menjajah Negara kita. Bukan dalam bentuk penjajahan seperti masa
Belanda dulu, tapi penjajahan dalam bentuk ekonomi, pendidikan, media masa,
tenaga kerja, dll. Coba dilihat, ratusan bahkan ribuan perusahaan di Indonesia,
siapa yang memiliki? Bangsa asing bukan? Dan yang menjadi buruh, bangsa kita.
Hal itu lah yang salah satu dampak dari maraknya riba.
Wahai ukhty….
Ku contohkan sekali lagi,
tentang riba yang belum kita sadari
Kau meminjam 10juta ke tetangga, kau
berjanji 15hari akan dikembalikan. Di hari ke – 15, kau belum mempunyai sepeser
pun. Maka, dengan inisiatif / kesadaran diri, kau mendatangi tetangga dengan
membawa bingkisan, dan meminta maaf karena belum dapat membayar hutang. Wahai ukhty… ini lah riba
Dalam kasus ini, kau sebagai peminjam.
kenapa riba? Kira2 tanpa kau
meminjam uang, dengan senang hati memberi bingkisan ke tetangga?
Wahai ukhty…
Rasulullah SAW bersabda pemberi, penerima, pencatat dan yang menyaksikan riba,
semuanya masuk neraka.
Nau’dzubillah
B.
Menjadi partner (pasangan) yang empatis
Wahai ukhty…
lelah kah membaca tulisan ini? Kalau lelah, istirahatlah. Tutup dulu, walaupun
sebenarnya aku juga lelah. Tapi kupaksa untuk menuliskan. Karena aku ingin,
keluargamu, keluargaku dan keluarga umat islam akan menjadi keluarga Rasulullah
SAW di jannatul firdaus kelak.
Lanjut ya….?
Rasulullah SAW pernah
bersabda yang intinya “jika boleh manusia sujud kepada manusia lainnya, maka
aku mewajibkan istri untuk sujud di telapak kaki suaminya”
Wahai
ukhty….
Jika kau menginginkan surga Allah, itu sangat lah
mudah, tunduklah total 100% kepada suamimu. Jangan sekali – kali kau mengecewakannya, membangkangnya, bahkan
melawannya. Selama suamimu mengajak bukan kepada kemaksiatan
Dr. Buya Yahya menjelaskan “perkara mubah yang bila
diperintahkan oleh suami, maka menjadi perkara wajib, bagi sang istri. Dan
perkara sunnah yang bila dilarang oleh suami, maka menjadi perkara haram bagi
sang istri” (wallohu a’lam).
Jadi jika suamimu kelak memerintahkan mu untuk
melakukan hal yang mubah, seperti berdandan di hadapannya, maka wajib bagimu
melakukan hal itu. Jika kau melanggar, maka kau akan mendapatkan dosa. Apa lagi
jika suamimiu memerintahkan mu kepada hal yang wajib, seperti menutup aurat,
solat 5 waktu, dll. Maka 100% kau wajib melaksanakan. Tanpa toleransi.
Dan jika kau melakukan ibadah sunnah, seperti puasa
snin kamis, akan tetapi karena sesuatu hal, suami melarang. Maka haram kau
melakukannya. Jika karena suami belum paham sunnah, maka kau dapat
menyadarkanya melalui berbagai cara.
Wahai ukhty…
Jika karena tuntutan
ekonomi, suatu saat mengharuskannmu mencari nafkah, aku sarankan kau dapat
membuka usaha. Entah berupa toko di rumah atau usaha online. Karena dengan
usaha, kau dapat membantu suami, tapi juga tetap dapat berada di rumah memantau
anak – anak. Jika terpaksa harus kerja, jangan lupa bermusyawarah dengan suami.
Dan jika,penghasilanmu lebih besar dari pada suami, hati2 dengan kesombongan
yang akan muncul di hatimu. Tetap bermusyawarah dengan suami dalam
mengelolanya. Walaupun sebenarnya itu hak mu sepenuhnya.
Jadilah pasangan hidup yang empatis (peduli) terhadap
suami. Jangan mentang – mentang, karena sudah menjadi suami, maka hilang
kepedulian seperti dulu ketika sebelum nikah. Terkadang untuk menjaga
ketaatanmu, kau harus melakukan sesuatu untuk suamimu seperti melakukan
pekerjaan untuk atasanmu, yaitu dengan sungguh –sungguh.
Akan tetapi suami bukanlah
atasan, tapi partner yang harus kau pedulikan. Yang ketika lelah bekerja, kau
harus dengan kepekaan menghiburnya. Jangan sebaliknya, menjadi penambah masalah
bagi suami, sesudah di tempat kerjanya ada berbagai masalah.
Lakukan sepenuh hati untuk berbakti ke suami,
Rasulullah SAW bersabda yang intinya “ jika muncul sebuah nanah pada kulit
suami, lalu istri membersihkan dengan mulutnya, hal itu belum dikatakan
berbakti”
Imam Ghazali menuliskan dalam kitab ihya ‘ulumuddin. istri
para salafus soleh selalu berkata kepada suaminya yang hendak mencari nafkah
“wahai suamiku, aku mampu menahan laparnya perut, tapi aku tidak mampu menahan
panasnya api neraka. Maka, berilah aku nafkah hanya dari yang Allah SWT
halalkan”
Subhanallah!.. jadilah pengingat bagi suami dalam
mencari nafkah. Jangan sebaliknya, kau jerumuskan suami untuk melanggar syariat
Allah SWT.
3.
Calon ibu dari anak-anak mu kelak
Pernah
kah kau membayangkan jika di atas muka bumi ini tidak ada satu pun seorang
wanita. Maka tak kan pernah ada
kedamaian dan kebahagiaan. Karena itu lah Allah SWT menciptakan siti Hawa untuk
mendampingi Nabi Adam a.s
Sekali
lagi, pernah kah kau membayangkan jika tidak ada osok wanita di muka bumi ini.
Maka, tidak akan pernah lahir Rasulullah SAW, Umar Bin Khattab, Siti Aisyah,
Dalia Mogahed, Soekarno, Kartini.
Wahai ukhty..
orang
– orang hebat yang tertuliskan dengan
tinta emas dalam perjalanan sejarah, semuanya lahir dari Rahim wanita.
Dalam sosok Rasul, lahir lah Rasulullah SAW, yang sepanjang zaman namanya
selalu dikenang. Dalam sosok raja, hadir lah Jengis Khan yang menaklukan hamper
seluruh daratan eropa dan asia, lahir pula Al Fatih, yang mampu merobohan
tembok kerajaan yang ribuan tahun telah berkuasa yaitu Byzantium di Turki.
Wahai ukhty….
Apakah
kau ingin melahirkan anak - anak hebat
yang akan bermanfaat sehingga dikenang masa yang akan lewat?.
Sedikit
ku kisahkan tentang salah satu tokoh Islam yang harum namanya. Yaitu Khalifah
Umar bin Abdul Aziz. Dia menjadi raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya pada
masa dinasti Umayyah. Dia menjadi raja di usianya yang baru 37 tahun. Dia
membawahi wilayah yang luasnya hamper seluruh jazirah arab, asia, dan afrika.
Akan tetapi, ketika khalifah / raja sebelumnya menyerahkan tahta kepadanya,Umar
bin Abdul Aziz bukannya senang, dia sedih, dia menangis dan berkata di depan
rakyatnya “ demi Allah, saya tidak pernah memohon perkara ini kepada Allah satu
kali pun”.
Sebagai
raja, dia tidak tertipu dengan gelimagnya harta dan tahta. Justru dia menjual
hampir seluruh kekayaan pribadinya untuk kepentingan rakyatnya. Bahkan dia
tidak mau mendapatkan pengawalan dari tentaranya. Dia ingin selalu menyatu
dengan rakyatnya. Suatu hari, di musim dingin, dia hendak mandi. Karena suhu
terasa menusuk badan, dia meminta pekerjanya untuk memasak air. Lalu pekerjanya
memasak dengan kayu bakar. Ketika Umar bin Abdul Aziz melihat pekerjanya
membawa kayu bakar, dia bertanya “ kayu bakar dari mana itu?”, kemudian dijawab
oleh pekerjanya “saya mengambil di baitul mal (milik Negara)”. Lalu Umar bin
Abdul Aziz menjawab “ apakah kau menginginkan aku disiram dengan air mendidih
dari neraka Allah?”. Kemudian Umar bin
Abdul Aziz mandi dengan air di luar rumah yang sangat dingin.
Wahai ukhty….
Kenapa Umar bin Abdul Aziz mempunyai prestasi yang sangat tinggi, tetapi akhlak
yang sangat mulia?. Tak lain, dia lahir dari Rahim seorang wanita yang sangat
mulia. Mari kita lihat nasab dari Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz
mempunyai ibu yang bernama ummu Ashim. Dan ummu Ashim mempunyai ayah yang
bernama ‘Ashim. ‘Ashim adalah putra dari Umar bin Khattab. Jadi Umar bin Abdul
Aziz adalah cicit dari Umar bin Khattab. Jika dilihat dari segi nasab ayah,
memang sangat luar biasa. Tapi juga luar biasa dari nasab ibunya.
Kisahnya
seperti ini, suatu hari Umar bin Khattab berjalan sendirian di malam hari, guna
mengontrol kondisi rakyatnya. Ketika sampai di suatu rumah, dia mendengar
dialog antara seorang ibu dengan anaknya.
“bu,
mungkin karena musim kemarau, kambing kita mengeluarkan susu sedikit” kata si
anak.
“
iya nak, maka dari itu, penghasilan kita sedikit. Apalagi semenjak ayahmu
meninggal, hidup kita semakin sulit” terang ibunya
Anaknya
pun terdiam, mendengarkan keluh kesah hatinya selama ini
“nak…”
tiba – tiba ibunya mendekat, lalu membisikan sesuatu kepada anaknya
“
bagaimana kalau kita campurkan air ke dalam susu, agar kita dapat menjual
banyak”
Anaknya
pun sangat kaget “ tidak bu!, khalifah melarang kuta melakukan kecurangan”
“
iya nak ibu tau, tapi ini malam hari, tidak mungkin Umar bin Khatab mengetahui
rencana kita” ibunya memaksa
“memang
bu, khalifah tidak mengetahui, tapi Tuhannya Umar Bin Khattab (Allah SWT),
mengetahui rencana kita”
Seketika
itu, ibu nya terdiam membisu mendengar penjelasan putrinya.
Sementara
itu, Umar bin Khattab yang berada di luar rumah meneteskan air mata, mengetahui
keimanan seoarang wanita. Setelah pulang ke rumah, Umar Khattab menceritakan ke
anaknya Ashim, dan Umar bin Khattab meminta anaknya, untuk menikahi wanita
tersebut.
Keesokan
harinya, Umar bin Khattab bersama anaknya mendatangi rumah wanita itu. Setelah
dibuka pintunya, ibu dari wanita tersebut takut bukan main. Dia takut melakuakn
kecurangan yang membuat khalifah mendatangi rumahnya untuk menghukum.
Akan
tetapi, Umar bin Khattab menjelaskan maksud kedatangannya, yaitu ingin
menikahkan anaknya dengan anak dari ibu itu. Hal ini, sungguh membuat ibu dan
putrinya menangis tak menyangka semua hal itu.
Wahai ukhty…..
dari wanita yang dinikahi Ashim ini lah, kemudian muncullah Khalifah Umar bin
Abdul Aziz.
Wahai ukhty…
dari kisah di atas, apa yang kau rasakan. Jika kau menginginkan keturunan yang
soleh/a dan sehebat Umar bin Abdul Aziz, sejenak mari berdoa. Tutp surat
ini…dan berdoa dengan sungguh, diawali shalawat. Tutup matamu…
…..
……
…….
……..
Semoga
setelah kita berdoa, Alloh akan mengaruniakan keturunan yang soleh dan hebat
layaknya Umar bin Abdul Aziz. Aamiin…
Wahai ukhty….
Sebuah apel, jatuhnya tidak jauh dari pohonya. Begitu juga seorang anak yang
lahir, tidak jauh dari engkau sebagi ibu.
Maka,sudah
sepantasnya, Umar bin Abdul Aziz menjadi manusia hebat, karena lahir dari Rahim
seorang ibu yang taqwa kepada Allah SWT dengan sepenuhnya.
Wahai ukhty…
Apakah pantas, jika seorang ibu yang
malas belajar, lalu mengharapkan anak yang ahli ilmu.
Apakah pantas, jika seorang ibu yang
hobi menggunjing, lalu mengharapkan anak yang berakhlak mulia
Apakah pantas, jika seorang ibu yang
jarang melakukan shalat tahajud, lalu mengharapkan anak yang ahli sujud.
Apakah pantas, jika seorang ibu yang
hobi menonton televise, lalu mengharapkan anak yang ahli qur’an.
Wahai ukhty…
Lalu
bagaimana seharusnya menjadi sosok ibu yang pantas melahirkan keturunan yang
soleh/a.
Akan ku uraikan, sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang Allah SWT titipkan padaku.
kriteria
ibu yang akan melahirkan anak yang soleh/a adalah :
1. Spiritual
Building / membangun Spiritual anak
Ini kunci yang pertama dan utama, sesuai
dengan kisah di atas, karena keimanan ibu lah yang melahirkan Umar bin Abdul
Aziz.
Wahai
ukhty…
Keimanan kita tidak ada apa-apanya dibanding
para Sahabat dan Orang –orang Soleh. Iman kita sering turun drastic ketika
dihadapkan dengan suatu musibah. Juga turun drastic ketika dihadapkan dengan
gelimang nikmat.
Contoh kecil yang sering
dihadapi oleh suatu keluarga, yaitu masalah ekonomi. Seperti kisah Umar bin
Abdul Aziz di atas, kita sering melakukan hal yang tidak ridhoi Allah SWT hanya
untuk mendapatkan segenggam uang.. Ketika kemiskinan menghampiri keluarga kita,
kita sering merasa Allah SWT tidak menyayangi kita. Sehingga kita malas dalam
beribadah. Karena kita merasa ibadahnya tidak ada hasilnya, karena ekonomi
keluarga semakin sulit. Apalagi kita hidup di zaman modern ini yang serba
susah. Banyak sekali orang tua, khususnya seorang ibu, menggadaikan keimananya
hanya untuk memperoleh harta. Banyak yang berhutang ke bank, yang jelas-jelas
sangat dilarang oleh Allah SWT..
Ketika nikmat datang kepada
kita, iman kita juga sering turun drastis. Sebagai contoh, ketika anak – anak
yang sangat kita cintai tertidur pulas, kita sebagi orang tua tidak tega
membangunkan untuk shalat subuh atau tahajud. Karena kasihan jika anak kita
kedinginan terkena air wudhu. Ini lah yang disebut anak juga sebagi ujian bagi
kita sebagai orang tua. Sebagaiman perintah Allah, “jaga lah dirimu dan
keluargamu dari api neraka”. Padahal melatih anak dari kecil untuk menjalankan
shalat subuh dan tahajud, akan membawa keselamatan keluarga kita.
Seuai dengan ajaran
Rasulullah SAW “perintah lah anakmu untuk shalat ketika menginjak usia 7 tahun
dan pukulah ketika usia 7 tahun ke2” hal ini agar kita mau mengajarkan kepada
anak dari kecil. Apalagi usia 0 – 7 tahun, adalah usia emas bagi seorang anak.
Wahai
ukhty… di dalam buku The Excelent Parenting, dan Psikologi
Agama, dijelaskan, tata cara membangun spiritual anak.
a. Dalam
kandungan
Dalam sebuah penelitian,
seorang bayi di kandungan mendengarkan suara yang ada di luar kandungan sang
ibu.. Jadi, sangat disarankan bagi seorang ibu untuk menjaga ucapan, karena
saat itu sudah dimulai pendidikan bagi bayi. Ada ilmuan barat yang mengatakan,
jika ibu mendengarkan alunan music seperti gitar, akan membuat bayi mempunyai
kecerdasan tinggi. Akan tetapi, kita sebagi umat Islam mempunyai cara yang
lebih terbukti. Yaitu Alqur;an. Berdasarkan penelitian oleh para ahli, lantunan
alqur’an lebih banyak memberikan efek positif bagi janin, daripada alunan
music.
Wahai ukhty….Maka, sudah sepantasnya
ketika kau kelak mengandung, jadikan alqur’an sebagai nafasmu. Ketika muncul
rasa malas, ingatlah bayi imut yang kau nantikan.
b. Usia
0 – 3 tahun
Di dalam al qur’an, kata
mendengar (sami’un) sering bersanding dengan kata melihat ( bashirrun). Dan
ketika kedua kata itu bersanding, kata “sami’un” selalu mendahului “bashirun”.
Ternyata dibalik firman Allah SWT itu, ada hikah yang sangat besar. Hal ini, juga
sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, ketika seorang bayi lahir di dunia ini,
disunnahkan untuk melafalkan adzan di telinganya.
berdasarkan penelitian ilmuan, perkembangan
indera pada bayi, dimulai dari indera pendengaran. Coba kau amati ketika ada
bayi, lalu mendengar suara, dia akan merespon. Maka sering ada seorang ibu,
memberikan sapaan atau permainan yang mempunyai bunyi.
Dari penjelasan di atas,
menjadi peluang bagi seorang ibu untuk membangun spiritual anak. Yaitu tidak
memberikan kesempatan anak untuk mendengarkan suara kecuali suara yang
baik seperti bacaan alqur’an dari orang
tua, atau media elektronik.
c. Usia
3 – 5 tahun
Sesuai penjelasan di atas, ketika anak
menginjak usia ini, berhati – hati lah Wahai
ukhty. Karena usia ini, usia paling strategis bagi si anak. Kenapa ? karena
fungsi indera penglihatannya sudah mulai berfungsi. Walaupun akal belum
berfungsi, tapi sel sel otak pada usia ini mulai terbangun. Melalui berbagai
impuls / rangsangan berupa suara yang didengarnya atau objek yang dilihatnya.
Menurut ahli neurologi (ilmu
otak), ketika bayi lahir, membawa milyaran neuron yang belum berfungsi. Neuron
itu berfungsi ketika membentuk sambungan – sambungan di antara neuron satu
dengan lainya. Sambungan itu lah yang dinamakan sinapsis. Semakin banyak
sinapsis yang terbentuk pada otak bayi, maka akan semakin cerdas bayi tersebut.
Wahai ukhty, mungkin kau kurang paham
penjelasan di atas. Sebenarnya aku juga kurang memahami. Tapi hikmahnya adalah,
semakin banyak kita memberikan suara yang bagus, dan objek yang bagus, akan
membentuk spiritual anak kita dengan bagus.
Sungguh
fitnah besar!. Di era teknologi dan informasi zaman sekarang, banyak dari orang
tua yang kecolongan. Dapat kau lihat, betapa banyaknya, anak seusia ini,
diberikan suara dan tontonan yang kurang membangun spiritual. TELEVISI lah yang
secara tidak langsung telah menghancurkan usia emas anak kita. Lihat lah,
betapa banyak seorang seorang ibu yang
menonton tayangan televise bersama
anaknya. Padahal tontonan itu, tidak ada kaitannya dengan nilai spiritual yang
sedang dibutuhkan anak. Menyanyi, berjoged, bahkan sinetron menjadi konsumsi
setiap hari bagi buah hati. Maka sudah lazim, ketika kau melihat, banyak sekali
anak – anak seusia ini dapat menirukan suara dan gerakan dari tayangan
televise.
Wahai ukhty… kita hidup di zaman
teknologi, yang tidak mungkin kita dapat menjauhinya. Maka, jadikan teknologi
sebagai pendukung pembentukan spiritual anak. Seperti, memanfaatkan mp3 atau
gadget untuk mendengarkan alqur’an atau shalawat. Jika terpaksa anak ingin
menonton televise, berilah anak tayangan televise yang membangun spiritual. Mari
kita berhati – hati dengan fitnah televise dkk.
d. Usia
5 – 7 tahun
Ketika
di usia 3 – 5 tahun, anak bertumbuh dengan indera penglihatan, di usia ini,
mulai tumbuh kecerdasan psikomotor. Yaitu kemampuan anak dalam meniru gerakan –
gerakan yang dilakukan oleh objek atau orang – orang yang sering dilihat oleh
anak.
Maka
dari itu, Prof Jalaludin Rahmat menganjurkan agar pada usia ini, anak diajak
dalam melakulan ibadah ritual. Seperti mengajak mereka ke masjid. Hal ini
sebagi wujud pengamalan sunnah Rasulullah saw, yaitu memerintahkan anak untuk
shalat. Bahkan tidak hanya memerintah, tapi mengajak. Coba kau lihat, anak
kecil yang sedang ikut shalat di masjid. Mereka melakukan gerak lucu, ada yang
sujudnya lama sekali, ada yang berdiri terus, bahkan ada yang menaiki pundak
ayahnya ketika melihat ayahnya sujud. Lucu kan? Itu semua adalah proses
pengenalan anak terhadap spiritual. Bahkan dalam suatu hadits, para sahabat
penasaran, ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat, tapi sujudnya sangat
lama. Ketika selesai shalat, Rasulullah SAW menceritakan, jika cucunya
sayyidina husein sedang menaiki punggung beliau ketika sujud. Lalu di doakan
oleh Rasulullah SAW, agar kelak cucunya menjadi ahli sujud. Maqbul!, sayyidina husein sangat terkenal
paling hobi kalau sujud ketika shalat.
Seperti
itu lah Wahai ukhty…. Kelak, ketika
anakmu menginjak usia ini, jangan lupa sertakan anakmu ketika kau melakukan
rutinitas ibadah. Seperti shalat wajib, membaca alqur;an, membersihkan rumah
dan yang paling penting selalu tampilkan akhlak mulia di hadapan buah hatimu.
Wahai ukhty…
semoga keluarga kita menjadi keluarga yang beriman dan istiqamah, walaupun kita
sering mendapatkan ujian dan berbagai kenikmatan.
2. Emotional
Building / Membangun Emosional anak
Wahai
ukhty… menurut Rasulullah SAW , wanita 90 % yang berfungsi
adalah perasaanya. Sedangkan akalnya hanya berfungsi 10%, berbeda dengan kaum
adam. Jadi jiwa mu sangat lah peka terhadap segala hal di sekelilingmu. Maka,
sudah menjadi rahasia illahi, jika yang melahirkan manusia adalah wanita, bukan
pria. Padahal kalau berbicara kekuatan fisik, pria pasti menang. Akan tetapi,
kalau berbicara kekuatan jiwa, kau lah pemenangnya. Maka Allah SWT menitipkan
hamba-hamba-Nya untuk kau kandung, kemudian untuk kau lahirkan, lalu untuk kau
rawat. Proses yang sangat panjang, yang tak mungkin diemban oleh seorang pria.
Karena amanah itu lah, kau diberi keistimewaan oleh Allah SWT sebagi kunci
surge. Juga, karena amanh itu pula, Allah SWT membrikanmu bekal berupa kekuatan
jiwa yang luar biasa untukmu.
Berhubung kau mempunyai jiwa
yang kuat seperti rasa empati / kepedulian, didiklah anakmu untuk mempunyai
kepedulian / empati. Lalu empati kepada siapa?. Empati kepada diri sendiri,
orang tua, saudara2nya, teman-temannya, coba lah anakmu di temani bermain di
luar. Agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sebagai contoh,
ketika bertemu dengan pengemis, ajari anak mu untuk bersedekh dengan penuh
ketulusan. Atau ajarilah anakmu untuk membantu temanya di sekolah yang sedang
mengalami kesulitan. Atau bisa juga, ajak lah anakmu ke panti asuhan. Untuk
melatih kepedulian si anak terhadap orang lain yang kurang beruntung.
bahhkan kepada lingkungan.
Seperti kebersihan, membuang sampah pada tempatnya. Karena sampai detik ini,
sampah adalah problem / masalah terbesar yang merusak bumi kita. Padahal kita
diciptakan di bumi ini, tidak lain untuk merawatnya. Maka, sudah menjadi
kewajiban bagi kita, untuk mengajarkan anak mengenai menjaga lingkungan. Contoh
kecil, membuang sampah pada tempatnya, kencing tidak di sembarang tempat,
menanam pohon. Karena ini semua adalah sunnah Rasulullah SAW.
Juga kepada binatang, agar
mereka tidak menyakiti. Kalau memungkinkan, ajarkan mereka menolong seekor
binatang yang sedang membutuhkan bantuan. Seperti kupu – kupu yang tidak dapat
terbang bebas karena di depannya ada kaca di jendela rumah. Coba kau lihat, banyak
sekali anak-anak yang menyiksa binatang, memang mereka tidak berdosa, tapi apa
salahnya jika dari kecil kau ajarkan kasih saying terhadap sesame makhluk
hidup.
Wahai
ukhty… jangan bersikap acuh terhadap perkembangan jiwa /
emosional anak. Jangan karena salah, lalu kau membentak, dan ketika dia benar,
kau diamkan begitu saja. Jadilah ibu yang memahami kebutuhan anak. Anak tidak
hanya butuh asupan gizi untuk pertumbuhan fisiknya, tapi juga butuh asupan
emosi untuk pertumbuhan jiwanya. Ketika anak melakukan kesalahan, sebenarnya
dia sudah mempunyai perasaan takut. Tapi kau menambah ketakutannya dengan
omelan – omelan bahkan dengan kekerasan. Ketika anak melakukan suatu pekerjaan
dengan baik, atau anak menjalankan apa yang kau perintahkan, jangan lupa kau berterimakasih
dan memujinya. Karena dengan hal itu, anak akan merasa dihargai, sehingga anak
akan terus berusaha melakukan yang terbaik untukmu.
3. Intelectual
Building / Membangun Intelektual anak
Dalam buku The Possitive
comunicative , kita sebagai orang tua tidak boleh memberi setempel negative
kepada anak. Seperti memberi julukan si bodoh. Apalagi jika setempel itu
diucapkan orangtua yang disertai amarah. “dasar ! anak bodoh!”, “anak kurang
ajar”,
Wahai
ukhty…. Kata – kata ini sering sekali terucap oleh orangtua
kepada anak kecilnya. Kalau ditinjau dari sisi agama, bukankah ucapan adalah
doa? Maka jangan salahkan, jika anakmu kelak menjadi orang yang bodoh dan
kurang ajar. Karena dulu kau yang mendoakan.
Jika dilihat dari segi
psikologi / ilmu jiwa, segala ucapan yang di dengar anak, akan terekam kuat di
ingatanya. Apalagi jika perkataan itu, diucapkan oleh orang yang terdekat
denganya, dalam hal ini adalah orang tua. Dan apalagi jika perkataan itu,
diucapkan dengan penuh tekanan suara / intonasi tinggi yang disertai amarah.
Tentunya kata-kata yang terucap akan sangat melekat dalam benak si anak. Sebagi
contoh, “dasar anak bodoh!” ketika anak mendengar julukan itu berkali – kali,
maka keyakinan dirinya akan luntur. Ketika di dihadapkan suatu permasalahan
atau pilihan, dia akan ragu menyelesaikannya, karena dia sudah meyakini
dirinya, bahwa dia adalah bodoh. Ketika masalah yang dihadapinya gagal
diselesaikan, maka dia semakin yakin dan membenarkan perkataan orang tuanya,
bahwa dia anak bodoh.
Jadi, pertama
yang harus kau lakukan untuk membangun intelektual anakmu, adalah dengan memberikannya dengan julukan atau perkataan
yang positif. Sebagi contoh “anak ummi yang paling pintar”. “kamu pasti
bisa!”.”jangan menyerah”.”jangan menangis, jagoan ummi”. Melalui perkataan
positif ini lah yang akan membangun anak sebagai pribadi yang positif.
Kedua, jadilah madrasah. Rasulullah SAW
bersabda “ ummu al madrasatul ula” yang artinya ibu adalah madrasah pertama
bagi anak – anak. Madrasah bermakna tempat belajar, berbeda makna dengan
mudarris, yaitu pengajar. Kenapa Rasulullah SAW menyabdakan ibu sebagai
madrasah, bukan sekedar mudarris. Karena tempat belajar selalu siap ditempati
ketika pembelajar datang. Akan tetapi, pengajar belum tentu siap setiap saat.
Akan terkait dengan factor psikologi, ekonomi, atau biologis pengajar. Jadi,
seorang ibu adalah tempat belajar bagi anak-anaknya kapanpun, dimanapu,
bagaimanapun.
Wahai
ukhty… orang-orang cerdas yang lahir di dunia ini, tidak lain
karena peranmu sebagai ibu. Bahkan dalam penelitian ilmu kedokteran
menjelaskan, jika kecerdasan seorang ibu lebih berpengaruh terhadap kecerdasan
anak, dibanding kecerdasan sang ayah. Dari hal ini dapat menjadi motivasi
untukmu agar semakin semangat belajar. Dan semangat mendampingi anak dalam
belajar.
Lalu
apa contoh konkret/ nyata dari ibu sebagai madrasah?. Dalam ilmu pendidikan,
dikenal metode pembelajaran dan media pembelajaran. Kau dapat menggunakan
berbagai metode yang kau dan anakmu suka. Di dalam buku Sejarah Pendidikan
Islam Prof. Samsul Nizar, dituliskan jika pada masa kejayaan Islam, Dinasti
Umayyah dan Abasiyah menerapkan metode
kisah dalam mendidik anak – anak. Seperti mengisahkan Nabi dan Rasul,
sahabat – sahabat, panglima perang. Karena dengan menggunakan metode kisah ini,
seorang anak kecil, akan tertarik dengan tokoh yang di idamkannya. Lalu dia
akan memperhatikan karakter dari tokoh tersebut. Lalu karakter tersebut meresap
ke dalam jiwanya, sehingga ketika bertumbuh usia nya, dia tidak jauh beda
dengan tokoh idolanya. Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi seorang ibu, untuk
mengisahkan kepada anak – anaknya mengenai Nabi Muhammad SAW.
Wahai ukhty… coba lihat keadaan
sekarang. Tak perlu jauh – jauh melihat ke masyarakat. Lihatlah ke keluarga
kita sekarang. Atau bahkan lihatlah diri kita sendiri. Katanya kita mengaku
cinta Rasulullah SAW. Apakah kita tahu perjalanan Rasulullah SAW dari usia 0
sampai 40 tahun diangkat sebagai Rasulullah? Apakah kita tau apa saja yang
dialami Rasulullah SAW selama 10 tahun di mekah? Apakah kita tahu jika selama
13 tahun di Madinah, Rasulullah SAW telah berhasil membentuk Negara demokrasi
yang sampai detik ini ditiru? Kalau sudah tau, mari kita kisahkan ke anak-anak.
Selain metode kisah, masih banyak metode yang lain
Lalu
kau juga dapat menggunakan berbagai media pembelajatran. Seperti media
lingkungan, seperti tumbuh-tumbuhan. media alam, seperti birunya langit di
siang hari, dan hitamnya langit di malam hari. media elektronik seperti
permainan yang mengasah otak. Dan semua media yang membawa manfaat terhadap
intelektual anak.
Ketiga, jadilah pasangan belajar bagi
si anak.
Wahai
ukhty… ketika kelak anakmu menginjak umur 7 tahun. Kau akan memasukan ke
Sekolah. Aku Cuma ingin menguraikan fakta mengenai sekolah yang hendak anakmu
memasukinya.
Coba
kau amati dengan seksama, atau bahkan ingatlah ketika dirimu sekolah. Ketika
seorang anak masuk ke dalam suatu kelas yang berjumlah 30 anak dan diajar 1
guru. Menurutmu hasilnya apakah optimal? Sedangkan ketika kau mengajar anakmu
seorang sendiri saja kurang maksimal. Apalagi 1 orang mengajar 30 anak.
Selanjutnya,
coba renungkan lagi. Anakmu seorang diri, dihadapkan dengan 15 mata pelajaran
setiap minggunya. 15 mata pelajaran ini, bukan suatu pilihan. Tapi suatu
keharusan yang dipaksakan dalam sebuah angka. Yaitu Standar Kelulusan. Artinya
anakmu harus menguasai 15 pelajaran, dan minimal tuntas. Coba dicermati sekali
lagi, ku beri percontohan. Beri 15 ikan di baskom, lalu dalam hitungan 1 menit,
anakmu harus dapat menangkap semuanya dengan tangan. Mustahil kan? Begitu juga,
ketika anakmu dihadapkan dengan 15 pelajarn tadi, tidak mungkin akan dikuasai
semua oleh anakmu.
Selanjutnya,
apakah kau yakin anakmu belajar sungguh-sungguh?, ketika anakmu keluar dari
rumah
Lalu
bagaimana jika dia bertemu dengan guru pelajaran yang tidak disukai?
Lalu
bagaiaman jika dia bertemu dengan mata pelajaran yang tidak disukai?
Lalu
bagaiaman jika dia bertemu dengan teman – teman kurang baik?
Lalu
bagaimana jika dia bertemu dengan permainan
yang disukai?
Lalu
bagaiaman jika dia bertemu dengan lawan jenis yang disukai?
Masih
kah kau yakin dia akan belajar?
Aku
bukannya, melarangmu untuk memasukan anak ke sekolah. Akan tetapi, aku
mengajakmu untuk menjadi pasangan belajar untuk anak. Karena melihat fakta di
atas, sangat kecil kemungkinan dari hasil belajar si anak. Jikalaupun ada
hasilnya, itu hanya sebatas angka di atas kertas. Yang jadi permasalahan,
apakah si anak memahami pelajaran yang didapatkan sehingga dapat diterapkan ke
dalam keseharian. Maka, sangat perlu untuk menjadi pasangan belajar bagi si
anak.
Contoh
konkretnya, sering-sering lah berdiskusi dengan anak. Terutama mengenai
pelajaran yang telah dipelajari hari itu. Kalau si anak enggan bercerita,
mengalahlah dengan menanyakannya terlebih dahulu. Selain itu, hendaknya kau
selalu mengontrol kondisi anak di luar pelajarannya. Sebagai contoh, menanyakan
tentang kondisi interaksinya dengan guru, teman-temanya, atau hal – hal lain
yang membuat anak cerita kepadamu dengan sendirinya.
4. Financial
Building / membangun Finansial anak
Terakhir ini, kita sebagai orang tua sangat
perlu membangun finansial anak. Finansial di sini, berarti kemandirian anak
dalam mengelola keuangan bahkan memperolehnya. Ketika anakmu sekolah, dan kau
memberikan uang saku, ajari lah dia untuk menabung. Belikan dia tabungan. Agar
dia dapat menghemat.
Ketika sudah menginjak kelas
1 – 4 SD, berilah dia hewan peliharaan. Contohnya kambing. Cara ini lah yang
ditempuh oleh Nabi-nabi Allah SWT, seperti Nabi Muhammad SAW. Karena dengan
memelihara binatang, anak akan terlatih kemandirian, emosi, dan kemampuan
mengatur.
Ketika sudah menginjak kelas
5 – 6 SD, ajaklah anak dalam mencari uang. Sebagai contoh, ajaklah anakmu
berdagang. Dan jangan lupa kau tampakkan akhlak mulia. Karena cara ini pula
yang dialami oleh Rasulullah SAW. Ketika beliau berusia 12 tahun, diajak
pamanya berdagang ke Negara Syam yang jaraknya ratusan kilometer.
Ketika mulai menginjak kelas
1 – 3 SMP, berilah anak kesempatan untuk tidak menerima uang saku. Kalaupun
membutuhkan uang saku, jangan kau beri sepenuhnya. Minta lah kepada anak, untuk
berdagang sendiri. Walaupun jualan ke teman-temanya.
Ketika mulai menginjak kelas
1 – 3SMA, lepas lah anakmu. Kau hanya memberikan biaya sekolah. Selain itu, kau
mengharuskan anak untuk mencari uang sendiri. Entah berdagang maupun bekerja.
Karena secara fisik, pada usia ini anak telah kuat.
Ketika menginjak kuliah,
lepaslah secara total finansial anak. Usahakan agar anak dapat membiayai
kuliahnya sendiri dan kebutuhannya. Karena dengan cara ini, akan melatih anak
secara bertahap, menuju kemandirian finansial.
Coba kita amati apa yang
pernah kita alami. Pernah kah orang tua kita melakukan hal di atas?.karena
banget sayangnya orang tua kepada kita, kita dari kecil sampai sekarang selalu
diberi uang. Sehingga, kita menjadi pribadi yang manja. Coba aku Tanya padamu,
apa yang kau pilih antara ikan dan pancing. Lebih baik pancing bukan?. Karena
ikan akan habis ketika di makan. Tapi kalau pancing, dapat digunakan berkali –
kali untuk mendapatkan ikan.
Itu lah yang sebenarnya
dibutuhkan bagi anak. Mereka memang membutuhkan ikan atau uang saku. Tapi kelak
semakin dewasa, mereka membutuhkan pancingnya atau kemampuannya dalam mencari
uang. Ajarilah dia dari kecil untuk mendapat kemampuan itu. Kenapa itu harus
dilakukan. Karena kau tak tau sampai kapan akan terus mendampingi anak.
Bagaiamana seandainya kau atau suami meninggal dunia ketika anakmu seusia sd
atau smp atau sma atau kuliah.
Ini lah yang dialami oleh Rasulullah
SAW, beliau mengawali kemandirian finansial ketika ditinggal ayahnya, dan
ibunya ketika menginjak usia 6 tahun. Bayangkan Wahai ukhty. Usia 6 tahun sudah tidak memperoleh uluran tangan ayah
dan ibu. Maka wajar, jika pada usia 25 tahun, Rasulullah SAW melamar Siti
Khadijah dengan nilai milyaran rupiah! Dalam hal ini jangan kau lihat beliau
sebagai Rasul, sehingga kau beralasan tidak mungkin dapat menirunya. Beliau
juga manusia, yang artinya kita pasti dapat menirunya, walaupun tidak
sepenuhnya.
ALHAMDULILLAH……
Selesai
sudah surat ini
1. Ketika
kau membaca ini, mungkin aku telah berada di negeri orang
2. Aku
juga masih dalam tahap belajar, aku hanya mengingatkan diriku sendiri dan
dirimu
3. Kebenaran
yang kutuliskan, hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui
4. Aku
minta maaf, jika ada perkataan yang kurang berkenan
5. Terima
kasih telah bersedia membaca
6. Sebarkan
nasehat ini, kepada teman – temanmu. Insya Alloh akan menjadi amal solehmu.
Wassalamu’alaykum
wr wb
Dari Kakakmu
Hamba Allah