“Jodoh di tangan Alloh?”
“Jodoh di tangan Alloh?”
Bismillah, Allohumma Shalli ‘ala Muhammad
Masya Alloh, ketika ada seseorang yang bertanya hal itu, saya
jadi tersadar.
Banyak sekali dan saya sendiri sering mendengarkan kalimat “jodoh di
tangan Alloh”
Sebelum saya menjawab pertanyaan itu, saya melakukan penelitian dengan
responden dan pencarian di beberapa literature, jawabannya sebagai berikut:
Siapa yang mengucapkan kalimat itu?
Hal yang menarik dari kalimat itu bagi saya bukan
makna nya, dan bukan tinjauan dalil dari kalimat itu. Akan tetapi siapa yang
mengucapkan itu.
Ternyata setelah saya teliti, mayoritas orang
yang mengucapkan kalimat itu adalah orang yang masih single atau belum
menikah. Lalu….
Kenapa kalimat itu yang diucapkan.?
Jika poin 1 benar, yaitu orang single yang
mengucapkan, maka makna nya bukan soal dalil maupun makna tekstual. Tetapi makna
dari “Jodoh di tangan Alloh” adalah akumulasi dari kegalauan – kegalauan dalam
penantian. Bisa jadi orang itu sudah waktunya menikah karena keinginan orang
tua, atau malu kepada teman – teman yang sudah menikah, atau memang umurnya
sudah waktunya.
Akan tetapi masalahnya Cuma satu “mau nikah dengan siapa?”. Atau
dia sudah pernah menjalin hubungan menuju pernikahan, tapi akhirnya gagal entah
karena pasangannya dilamar/melamar orang lain atau karena tidak disetujui oleh
orang tuanya. Di tengah – tengah rasa kegundahan itu, maka muncullah kalimat “jodoh
di tangan Alloh”, atau dengan kalimat sepadannya “ah sudah takdir Alloh”, “nasib…oh
nasib”.
Lalu apa maknanya menurut saya?
Saya seolah – olah ingin berkata kepada orang –
orang yang mempunyai semboyan “jodoh di tangan Alloh”
“ wahai saudaraku, kalimat itu bukan menjadi alasan
untuk menyerah dalam keadaan. Karena saya juga pernah terhantui oleh kalimaht
itu. Itu bukan kalimat ketangguhan dalam keimanan, itu kalimat kesedihan dan
ratapan. Memang tentang jodoh, Alloh yang mengatur dan memberikan. Tapi ingat…
pemberian Alloh bersama dengan usaha yang kita lakukan. Kita bukan Nabi Adam
yang bangun tidur langsung ada pasangan disampingnya.
Kita manusia biasa yang terikat hokum sebab-akibat.
Ada usaha – ada hasil.
Jangan katakan “jodoh di tangan Alloh” setelah
kamu di garis akhir kekalahan,
Tapi katakan di awal perjuangan sebagai motivasi
untuk bangkit di setiap kegagalan.
Tidak usah risau gagal menikah sekarang, jika
kamu gagal dengan dia, “jodoh di tangan Alloh” akan memberikanmu semangat untuk
bangkit lagi dan berjuang lagi.
Jika kamu perempuan….
Apakah kamu masih tetap berpangku tangan? Melepaskan
laki – laki impian didapatkan wanita lain?
Apakah tidak bercermin dengan Khadijah R.A yang
tidak gengsi berjuang tuk mendapatkan Laki-laki idaman seluruh alam, yaitu Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salllam
Jika kamu melihat laki – laki shalih, segera
dapatkan dia, jangan sampai kehilangan dia. ( baca di sini tata caranya).
Jika kamu laki – laki
Masya Alloh… buktikan kejantananmu dalam
melakukan ketaatan kepada Alloh.
Jika kamu mengucapkan “Jodoh di tangan Alloh”,
tapi hatimu berlarut dalam kesedihan, apakah pantas disandingkan dengan Khalid
bin Walid yang menaklukan Dinasti Persia? ‘Amr bin Ash yang menaklukan Romawi?
Bangkitlah…
Jangan tunggu wanita menghampirimu, kamu
laki-laki tangguh peniru Rasulullah
Jangan malu karena rupamu, fisikmu, hartamu.
“jodoh di tangan Alloh”, jadi bawalah Alloh dalam
perjuanganmu dalam menjemput jodoh
Jika kamu gagal dengan dia, masih banyak dia-dia
yang lain TAPI BUKAN PACARAN.
Move on-move on, gagal-ganti lagi, gagal-ganti
lagi . (baca di sini tekniknya).
Sekedar share,
Jika tidak salah perjuangan menikah sudah dimulai
sejak 2015.
Dari 2015 sampai 2018, bukan saya menjalin
hubungan pacaran
Tapi saya kesana kemari mencari wanita yang mau
diajak menikah.
Dan saya tidak kenal gengsi dan malu
Mulai dari teman kelas, teman organisasi, bahkan
sampai mencari di facebook, whatsapp, instagram, website. Jika dihitung + - 20
wanita pada waktu yang tidak bersamaan.
Dan saya sudah berkali – kali mendatangi orang
tua si wanita, mulai dari kebumen, Jakarta, bandung, bekasi, Kalimantan. Walaupun
hasilnya menyakitkan, ada yang orang tuanya menolak, ada yang wanitanya
membatalkan, ada yang keburu dilamar laki – laki lain.
Memang saya juga galau, sedih, tapi saya yakin “JODOH
DI TANGAN ALLOH”, artinya Alloh tak akan tinggal diam membiarkanku dalam
kegagalan.
Dan hasilnya… 3 Mei 2018, Alloh membuktikan bahwa
jodoh ku di “tangan-Nya” yang selama ini disembunyikan ternyata diberikan pada
tempat yang tepat, dan saat yang tepat. ( kisah
detailnya klik di sini)
Alhamdulillah, sekarang istri sedang mengandung.
Saya mohon doanya, agar Alloh memberikan kami keturunan
yang sholih-soliha, sehat dan ummat yang kuat, penghafal quran dan penegak
kalimat tauhid.
Ya Alloh…Mudahkan saudaraku dalam mendapatkan
pasangan yang akan kau pasangkan juga di Surga kelak.
Jadikan perjuanganya dalam menjemput jodohnya
sebagai ibadah di jalan Mu
Wallohu a’lam
Kebumen, 11-10-2018
Posting Komentar untuk "“Jodoh di tangan Alloh?”"