Dawam Rahardjo (1942 M - 2018 M)
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Sekali lagi bangsa
Indonesia pada umumnya, dan Keluarga Besar HMI pada khususnya kehilangan sosok Cendekiawan Muslim sekaligus
pembaharu Islam di Indonesia. Yaitu Muhammad Dawam Rahardjo. Pada tanggal 30
Mei 2018 saya mendapat informasi dari keluarga besar HMI, bahwa Prof. Dr. M. Dawam
Rahardjo telah meninggal pada pukul
22.00 WIB. Hal ini tentu membuat bangsa Indonesia berduka, pasalnya beliau
dikenal sebagai guru bangsa yang rendah hati yang selalu memperhatikan murid-muridnya,
seorang ilmuwan yang tak pernah berhenti mengasah pengetahuannya, seorang
intelektual yang selalu terlibat dalam persoalan-persoalan masyarakatnya.
Semoga Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, mengampuni dosa-dosanya, dan mengangkat derajatnya dengan kekayaan
ilmu dan intelektual yang dia wariskan. Oleh karena itu, saya tertarik untuk
menulusuri biografi M. Dawam Rahardjo.
Biografi
M. Dawam Rahardjo
Dawam Rahardjo
dilahirkan di desa Tempur Sari, Solo Jawa Tengah pada tanggal 20 April 1942.1
Ayahnya bernama
Zudhi Rahardjo adalah seorang ahli tafsir al- Qur’an
dan merupakan orang pertama yang menanamkan kecintaannya akan al- Qur’an kepada
Dawan Rahardjo. Sebagai seorang yang berangkat dari keluarga muslim, sejak
kecil Ia sudah kental dengan pendidikan agama. Dorongan dari keluarga muslim
ini pula yang mengantarkan dia tekun dan semangat di dalam mengkaji
masalah-masalah agama.
Bersama keluarganya
Dawam Rahardjo tidak saja akrab dengan pranata-pranata sosial kemasyarakatan
Islam seperti pondok pesantren Jamsaren, pesantren Krapyak atau organisasi
perkotaan Muhammadiyah, tetapi juga dekat dengan ulama’ berpengaruh seperti KH.
Imam Ghazali, KH. Ali Darokah, Ustadz Abdurrahman. Walau dalam karir akademiknya
orang lebih mengenalnya sebagai “jebolan
sekolahan” yang pernah mengenyam – melalui program America Field Service
(AFS)- pendidikan SMA di Boisie, Indaho Amerika Serikat dan berhasil mendapat
gelar sarjana ekonomi dari UGM (Universitas Gadjah Mada) Yogyakarta.
Sebagai “jebolan
sekolahan” dan darah santrinya yang menyatu dalam dirinya, Dawam mempunyai
intens yang besar terhadap kajian ke-Islam-an termasuk di dalamnya yang
menyangkut bidang ekonomi. M. Dawam Rahardjo adalah seorang ekonom Muslim yang
mempunyai segudang aktifitas dan pernah menduduki jabatan penting dalam
organisasi, diantaranya pernah menjabat
1. Ketua II Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia), Direktur Utama Pusat Pengembangan Agribisnis,
2. Ketua Dewan Direktur Lembaga Studi Agama
dan Filsafat,
3. Ketua Redaksi Jurnal Ilmu dan Kebudayaan
Ulumul Qur’an dan dosen di Lembaga Pendidikan Pengembangan Manajemen (LPPM)
Jakarta.
Dalam perjalanan
hidupnya ia begitu dekat dengan tokoh-tokoh pembaharuan Islam yang lainnya, seperti
Cak Nur, Johan Effendi, Harun Nasution, dan sebagainya. Bahkan dia sendiri
disebut sebagai tokoh bagian dari tokoh-tokoh pembaharuan Islam seangkatan Cak
Nur (Nur Cholis Madjid), terutama yang yang ahli dalam bidang sosiologi
al-Qur’an dan etika ekonomi Islam. Karya-karyanya di bidang tafsir al-Qur’an
(ensiklopedi al-Qur’an) menjadikan Dawam Rahardjo lebih dikenal pula sebagai ensiklopedis,
karena banyak menguasai bidang-bidang sosial keagamaan.
Biografi
Dawam Rahardjo dan Sejarah HMI
Ketika
menjadi mahasiswa, bakat Dawam sebagai penulis semakin berkembang. Ia banyak
menulis dimedia masa, baik koran maupun majalah, mengenai masalah sosial
politik, ekonomi serta menjadi wartawan dan kolumnis tetap diharian Masa Kini
dan Mercusuar Yogyakarta. Selain itu ia aktif sebagai anggota Hmpunan Mahasiswa
Islam (HMI). Di HMI, beliau selalu menolak duduk di jajaran pengurus, tetapi banyak
berperan sebagai pengader dalam training-training HMI bersama-sama dengan
Djohan Efendi dan Ahmad Wahid. Itu semua memaksanya membaca buku-buku politik
dan agama.
Peranannya
di Himpunan Mahasiswa Islam sebagai pemikir dan idiologinya banyak dicatat oleh
Ahmad Wahid dalam buku hariannya yang diterbitkan oleh LP3ES,”Pergolakan
Pemikiran Islam”. Ahmad Wahid memandang sosok Dawam sangat menaruh minat
terhadap masalah perkaderan. Di organisasi HMI Dawam dan teman-temannya seperti
Ahmad Wahid, Djohan Efendi, Nasrudin Razak, menggagas kelompok diskusi yang
bernama Limited Group yang diketuai oleh Prof. Mukti Ali, mantan mentri Agama,
dimana mereka menjadi anggota intinya. Kelompok ini dikenal sangat dinamis dan
terbuka dengan aliraaliran yang modern. Mereka mengadakan training-training di
Desa-desa untuk menghindari gerakan dan pengaruh Partai komunis Indonesia (PKI)
yang sangat kuat pada waktu itu.
Sekalipun
Dawan dikenal sebagai tokoh yang otodidak, tetapi dia mengaku mempunyai tiga
orang guru. Pertama, adalah Sudjoko Prasodjo, “Tan Malaka”-nya HMI yang
berperan sebagai budayawan dilingkungan HMI. Kedua, adalah Sularso yang pernah
menjabat sebagai Direktur Jendral Departemen Koperasi dan juga berperan sebagai
idiolog dan pemikir, dimana banyak mempengaruhinya dalam idiologi sosialisme.
Ketiga, Bintoro Tjokroamidjojo, seorang teknokrat yang pernah menjabat sebagai
sekertaris Bappenas pada masa Widjojo Nitisastro.
Ia
banyak belajar darinya tentang wacana pembangunan. Ketiga tokoh diatas sangat
berpengaruh besar terutama dalam berkenalan dengan paham-paham seperti
sosialisme, kapitalisme, marxisme, neo-marxisme, dan teori-teori radikal di
masa orde baru. Tokoh- tokoh tersebut mendorong Dawam untuk mempelajari
sosialisme agar dalam tataran teori mampu berdebat dengan orang-orang komunis.
Selain dawam, hanya dua tiga orang yang mendalaminya, yaitu Arif Budiman,
Sritua Arief, dan Farchan Bulchin.
Karya
M. Dawam Rahardjo
Pertama,
di bidang ekonomi diantara karyanya sebagai berikut :
1. “Etika
Manejemen dan Ekonomi”.
(Yogyakarta : Tiara Wacana, 1989).
2. “Esai-esai Ekonomi politik”. (Jakarta : LP3ES, 1983).
3. “Transformasi
Pertanian, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja”. (Jakarta : UI Press, 1985).
4. “Bank
Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Bangsa”.
(Jakarta : LP3ES, 1995).
5. “Pragmatisme
dan Utopia, Corak Nasionalisme Ekonomi Indonesia”. (Jakarta : LP3ES, 1992).
6. “Sistem
Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi”.
(Kontributor, Jakarta : UIP, 1985).
7. “Ekonomi
Pancasila : Jalan Lurus Menuju Masyarakat Adil dan Makmur”. “Kapitalisme; Dulu dan
Sekarang”.
(Jakarta : LP3ES, 1987).
8. “Perekonomian
Indonesia :Pertumbuhan dan Krisis”.
(Jakarta :LP3ES).
9. “Habibi
Economics :Telaa Pemikiran Pembangunan Ekonomi”. (Jakarta : 1995).
Kedua, di bidang keagamaan diantara karyanya sebagai berikut :
1. “Paradigma
Al-Qur’an : Metodologi Tafsir dan Kritik Sosial”. (Jakarta: PSAP, 2005).
2. “Ensiklopedia
Tafsir al-Qur’an ; Tafsir Sosial Berdasrkan Konsep-Konsep Kunci”. (Jakarta : Paramadina, 2002).
3. “Islam
dan Transformasi Sosial-Budaya”.
(Yogyakarta : Dana Bakti Wakaf, 2002).
4. “Islam
dan Transformasi Sosial-Ekonomi”.
(Jakarta : LSAF, 1999).
5. “The
Question of Islamic Banking in Indonesia” dalam “Islamic Banking in Sountheast
Asia”. (Singapura
: ISEAS, 1992).
4. “Pendekatan
Ilmia Terhadap Fenomena Keagamaan”dalam “Metodologi Penelitian Agama : Sebuah
Pengantar”. (Yogyakarta
: Tiara Wacana, 1989).
6. “Perspektif
Deklarasi Makkah : Menuju Ekonomi Islam”. (Bandung : Mizan, 1987).
7. “Refleksi
Sosiologi al-Qur’an” dalam “Perspektif Islam Dalam Pembangunan Bangsa”. (Yogyakarta : PLP2M, 1985).
8. “Insan
Kamil : Konsepsi Manusia Menurut Islam”. (Jakarta : Grafiti Press, 1985).
9. “Pergulatan
Dunia Pesantren : Membangun Dari Bawah”. (Jakarta : P3M, 1985).
Ketiga, di bidang sosial-politik diantara karyanya sebagai berikut :
Ketiga, di bidang sosial-politik diantara karyanya sebagai berikut :
1. “Masyarakat
Madani : Agama, Kelas Menengah dan Perubahan Sosial”. (Jakarta : LSAF-LP3ES, 1999).
2. “Orde
Baru Orde Transisi : Wacana Kritis Atas Penyalagunaan Kekuasaan dan Krisis
Ekonomi”.
(Yogyakarta : UII Pres, 1999).
3. “Tantangan
Indonesia Sebagai Bangsa : Esai-Esai Kritis Tentang Ekonomi, Sosial, dan
Politik”.
(Yogyakarta : UII Press, 1999).
5. “Relegion,
Society, and State” dalam “ Religion and Contemporary Development”. (1994).
6. “Intelektual
Intelegensi, dan Prilaku Politik Bangsa : Risalah Cendekiawan Muslim”. (Bandung : Mizan, 1993).
Selain sebagai penulis
yang produktif, Dawam Rahardjo juga aktif menulis di surat kabar, majalah dan
jurnal di dalam maupun luar negeri, dia juga banyak memberikan kata pengantar
untuk buku-buku keislaman, filsafat, sosiologi dan ekonomi.
Demikian
biografi dan karya M. Dawam Rahardjo, untuk Pemikiran M. Dawam Rahardjo klik di sini
Sekali lagi, Semoga Alloh mengangkat
derajatnya dengan ilmu-ilmu yang diwariskan oleh M. Dawam Rahardjo, dan semoga
Alloh menjadikan kita sebagai generasi penerus perjuangan dakwah M. Dawam
Rahardjo sebagai umat Islam yang progresif
sehingga menuju masyarakat madani.
Bandung, 01 Juni 2018
Ngubaidillah.,M.Pd
Rujukan
1.
M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi al-Qur’an
Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci, Jakarta : Paramadina, 1996
2.
Dawam Rahardjo, Islam dan Transformasi
sosial, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999
3. M. Dawam Rahardjo, Intelektual,
Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa: Risalah Cendekiawan Muslim, Bandung:
Mizan, Cet. IV, 1999