Catatanku tentang MLM
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
catatan
ini saya tuliskan ketika saya mempunyai pertarungan batin. untuk tetap bertahan
di MLM atau berhenti, karena MLM ada yang bilang halal tapi kebanyakan bilang
haram.
apalagi
dengan ditambah masalah yang semakin kompleks.
berikut
catatan saya :
KENAPA DI SETIAP MLM HANYA ADA SEGELINTIR
ORANG YANG BERHASIL....???
Bagi
seorang leader akan menjawab dg mudah “karena pemenang itu Cuma sedikit”
Emang
bener si, bener banget... tapi “menang” di sini masih sangat umum. Kita
telusuri fakta MLM
1.
modus “membantu” tapi mencekik dulu
Awalnya
pas presentasi, 350ribu itu 1 X untuk SELAMANYA... padahal faktanya??
Kamu pengen dapet hasil yang besar apa yang
kecil?terus pengen yang cepet apa yang lambat?Di sini (MLM) penghasilan itu
tergantung HU. Itu loo, anak SMA kelas 2, udah penghasilan 2juta (padahal belum
balik modal).
Jadi mitra baru semakin bingung, pikiranya
seolah terhipnotis untuk berani “nekad”. Sudah kadung tercebur mau lanjut
sekalian. Akhirnya mau menambah HU, entah dari mana uangnya
- ada yang orang tua jual kalung satu2nya
- ada yang jual HP barunya
- ada yang jual antingnya
- ada yang jual sapi orang tuanya
- ada yang ngambil uang ortu tanpa izin
Dan masih banyak lagi lainnya, semua itu
diperjuangkan dengan penuh harap besar dari mitra baru. Sedangkan sang leader
dg bahasa motivatornya terus memotivasi mitra barunya. Padahal di dalam
hatinya, sang leader tak mau tau apa kondisi background mitra barunya, yang
penting target sang leader terpuaskan.
2.
Menang melawan “rasa kemanusiaan”
Ketika mitra baru ngasih uang untuk menambah
HU, betapa bahagianya sang leader. Seolah2 telah menjadi pemeenang sejati. Dan
modus “membantu” telah diawali dg pencekikan sekian juta, entah dari mana
uangnya.
Hari pertama, mitra baru masih sangat
antusias, dg keyakinan minimal bisa membantu orang tua, terus dilanjutkan
berkeyakinan bisa membantu teman2nya.
Hari berganti minggu, rasa ragu mulai
membelenggu
Minggu berganti bulan, kecemasan terus
dirasakan karena dikejar2 utang
Bulan berganti tahun, mitra seperti orang
bingung. Karena mimpi tak juga berkunjung, sesal pun berada di ujung.
Jika dalam keadaan seperti ini, semua hal
negatif akan masuk ke dalam otak mitra. Karena hubungannya bukan lagi soal
mental, tapi material/financial (utang). Sehingga mitra benar2 frustasi. Di
tambah gak ada prospek yang gabung2, ditambah lagi dikejar2 utang. Pernahkah
mengalami hal ini? Bagaimana kalau yang mengalami hal ini kelas X SMA? Yang
seharusnya konsentrasi berfikir akademiknya, tapi frustasi karena utangnya. Dan
pernahkah mendengar apa yang kira2 dilakukan orang seumuran mereka? Ketika hal
itu terjadi, mitra merasa menyesal kenal dg MLM, sehingga kalau di hubungi
leadernya, tida ditanggapi.
Di lain sisi sang leader, menganggap.... “itu
hal biasa”. Sehingga dg yakinnya, perlahan tapi pasti sang leader
meninggalkannya, berganti lagi sponsor baru. Sehingga rasa kemanusiaan telah
dikalahkannya
3.
Tersenyum di atas kekecewaan,penyesalan,keraguan,kecemasan,ketakutan mitranya
Setelah mencekik, dilanjutkan mengalahkan rasa
kemanusiaanya... dilanjutkan lagi tersenyum tanda kemenangannya. Karena dengan
semakin banyaknya mitra yang gabung di jaringannya, akan semakin membawa
keuntungan baginya. Tapi sayang, sang leader tersenyum bangga ketika
Mitra2nya
kecewa karena apa yang dulu disampaikan tidak sesuai dg kenyataan
Menyesal
karena telah mengeluarkan jutaan!!
Ragu
krna belum ada juga yang gabung,
Cemas
ketika berfikir uangnya mau balik atau hilang melayang
Takut
karena telinganya selalu mendengar penagih utangnya
Wahh.... berrti 1 senyuman harus ditukarkan
dg puluhan,ratusan bahkan ribuan penyesalan yah?
FAKTANYA.....
dari 300an mitra MLM, siapa yang balik modal? Bisa dihitung dg jari kan?
Dan
ini lah jawaban kedua dari pertanyaan awal..... KENAPA DI SETIAP MLM HANYA ADA
SEGELINTIR ORANG YANG BERHASIL....???
Karena
orang yang “tega”an sedikit.
Yesterday
is history.... tapi untuk belajar merubah diri
Sekarang
telusuri dampak yang dirasakan mitra dg ortu/saudara, teman, guru/kyai, atau
downline-nya
Orang tua
ketika ada mitra yang konsult ttg larangan ortunya, akan dijawab dengan meyakinkan mitra agar tetep bertahan. Walaupun dengan esensi bukan untuk sebuah perlawanan. Tapi kan yang namanya ortu beda-beda.
ketika ada mitra yang konsult ttg larangan ortunya, akan dijawab dengan meyakinkan mitra agar tetep bertahan. Walaupun dengan esensi bukan untuk sebuah perlawanan. Tapi kan yang namanya ortu beda-beda.
ketika ada mitra yang berhasil meyakinkan
ortu-nya untuk memberi modal buat nambah HU, dan ternyata mitra tidak bisa
memberikan apa yang dulu diimpikan, tentunya akan ada rasa berdosa terhadap
orang tuanya
ketika ada ortu, yang sudah melarang keras
anaknya untuk jalan. Tapi karena indoktrinasi sang leader, mitra tetap
menjalaninya
ketika ada ortu, marah karena ternyata anaknya
hutang atau ngambil uang hanya untuk mengikuti MLM
ketika ada ortu, marah dan menjauhi anaknya
karena tetap menjalankan MLM
Dan masih banyak lagi fakta mitra MLM dengan
ortunya
Sudah
jelaskan, adanya MLM itu memberi manfaat apa mafsadat (kerusakan), bagi
hubungan mitra dg orang tua
Teman
ketika ada teman jadi menjaga jarak dengan mitra, kerana menjalankan MLM
ketika ada teman jadi menjaga jarak dengan mitra, kerana menjalankan MLM
ketika ada teman langsung negatif dan
membenci, karena tau di ajak gabung MLM, karena MLM awalnya diumpetin
ketika ada teman mengolok2... emang si, ini
tantangan. Tapi berkaitan utang jutaan bosss
Yang intinya ini fakta tentang yang apa
dialami mitra MLM/MLM
merasa
ragu menjalankan MLM, berhubung berkaitan dg uang berjumlah besar. Ditakutkan
akan berurusan dg orang tua .... berinisial “T”. Karena dia pernah dimarahi
orang tua mitra
- berinisal “j”. Mengatakan jika dia pikir2 di MLM malah semakin banyak pengeluaran
- berinisial “m”, mengatakan, mau dapat penghasilan di MLM, itu ibarat memancing ikan tapi lebih besar umpanya, ketimbang ikannya. Artinya... lebih banyak modal yang harus dikeluarkan, dibanding hasil yang didapatkan
- berinisial “a”, mengatakan, berhenti dari MLM, gara2 setiap berangkat seminar suruh bayar SV. Padahal belum tentu setiap minggu ngundang propsek
- berinisal “a” mengatakan, ketika semester 2 aktif di MLM, prestasi akademik anjlok
- berinisial “p”. Mengatakan, semenjak mengeluarkan uang jutaan, guna nambah HU. Ibu jadi njauhin dab marah2terus.
- berinisial “a”. Sejak gabung di MLM, teman sekelas menjauh
- berinisial “n”. MLM Cuma ajang untuk cari jodoh
- berinisial “s”. Mitranya hampir bunuh diri karena dikejar2 utang. Dan saudara2nya, memarahi si “s”.
- berinisial “n”, mengatakan gabung di MLM, itu ibarat membeli kucing di dalam karung. Gak jelas barangnya. Dan ada yang ditutup2in. Sehingga menipu
mohon
maaf bila ada yang tidak setuju atau tersinggung. Saya menulis ini semata-mata
ingin mencari Ridho Alloh dengan menyelamatkan saudar-saudara dari ke”syubhat”an
MLM. Pikir matang-matang jika kalian ditawari ikut MLM, atau nama yang sejenis
seperti Network Marketing, DLL
Alhamdulillah,
Wallohu
a’lam
Ngubaidillah
M.Pd